Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbitan Sukuk Negara Capai Rp 503 Triliun

Kompas.com - 17/05/2016, 14:04 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai penerbitan sukuk negara hingga saat ini mencapai Rp 503 triliun atau sekitar 38 miliar dollar AS, dengan dengan total outstanding sebesar Rp 380 triliun atau sekitar 29 miliar dollar AS.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan selama ini sukuk ini memberikan kontribusi 15 persen dari total surat berharga pemerintah.

"Indonesia adalah penerbit terbesar dari segi jumlah penerbitan dan saat ini beredar," ujarnya dalam acara Annual Meeting Islamic Development Bank di Jakarta, Senin (17/6/2016).

Ia juga mengklaim bahwa sukuk terbaru yang diterbitkan bulan maret lalu mendapat sambutan yang luar biasa dari para investor.

"Untuk penerbitan sukuk maret lalu kita mencapai 2,5 dollar AS dengan total pesanan senilai 8,6 miliar dollar AS," tuturnya. 

Selain itu, sejak 2012 pemerintah juga telah menerbitkan sukuk negara berbasis proyek. Itu dilakukan untuk pembiayaan sarana infrastruktur seperti rel kereta api, jalan tol maupun jembatan.

"Keuntungan itu ada pada sumber pembiayaan baru bagi pembangunan infrastruktur, sehingga bisa memberikan kepastian serta memberikan kegunaan yang lebih efektif bagi penerbitan sukuk," ujarnya.

Penerbitan sukuk ini sejalan dengan prioritas Indonesia yaitu percepatan pembangunan infrastruktur. Kebutuhan pembiayaan infrastruktur indonesia pada 2015-2019 sebesar Rp 5.000 triliun, yang dar jumlah itu 45 persen akan di antaranya didanai oleh pemerintah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com