Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappebti Dorong Penerapan Resi Gudang

Kompas.com - 23/05/2016, 16:19 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terus mengintensifkan upaya pengembangan operasional Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai salah satu solusi persoalan pangan nasional.

"SRG merupakan suatu instrumen yang tidak bisa dipisahkan dalam ketersediaan dan fluktuasi harga pangan. Waktu orde baru kita berhasil swasembada karena kita bisa mengatasi sisi suplainya," kata Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Bachrul Chairi, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Bachrul menambahkan, dengan adanya SRG, para petani menjadi tahu bagaimana mengelola produknya saat terjadi panen raya.

Dengan adanya SRG, petani bisa menunda penjualan saat harga produknya jatuh.

Petani bisa menyimpan hasil panennya di gudang dan mendapatkan resi yang bisa dijadikan jaminan untuk meminjam modal di bank.

"Penundaan jual itu juga bisa membuat stabilisasi harga. Tiga bulan setelah harga normal kembali, petani baru menjualnya. Sehingga benefit bisa para petani dapatkan," tukas Bachrul.

Menurut Bachrul, SRG dapat mendorong stabilisasi harga dengan memberi kepastian kualitas dan kuantitas komoditas barang yang disimpan, serta memberikan harga yang lebih baik bagi petani melalui penundaan waktu penjualan.

Dengan skema SRG, komoditi yang disimpan tetap menjadi milik petani, penyimpan atau pemilik komoditi dan dibuktikan dengan adanya surat bukti kepemilikan penyimpanan komoditi di gudang.

Sejak dilaksanakan pada tahun 2008 sampai dengan Maret 2016, data Bapebbti mencatat penerbitan Resi Gudang telah dilakukan di 74 kabupaten dan kota yang tersebar di 19 propinsi.

19 propinsi itu adalah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.

Selain itu Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Bali, dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah.

Adapun jumlah resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 2.215 resi dengan total volume komoditi sebanyak 82.651,88 ton.

Rinciannya, 69.205,65 ton gabah, 6.986,72 ton beras, 5.238,07 ton jagung, 631,57 ton kopi, 555,57 ton rumput laut, 3,14 ton kakao, dan 31,16 ton rotan.

Adapun total nilai resi gudang yang diterbitkan mencapai Rp 462,68 miliar.

Lembaga keuangan yang telah memberikan pembiayaan dalam skema SRG antara lain Bank Rakyat Indonesia, Bank BJB, Bank Jateng, Bank Kalsel, Bank Sumut, Bank Lampung, LPDB Kemenkop UKM, dan PKBL PT. KBI, dengan total pembiayaan mencapai Rp 258,18 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com