Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Inco Harper
Dosen Universitas Multimedia Nusantara

Dosen & Koordinator Konsentrasi Public Relations Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Pernah menjadi praktisi periklanan. Pencinta audiophile dan film-film hi-definition.

Satu Industri, Satu Bahasa: Bahasa Komunikasi

Kompas.com - 24/05/2016, 07:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Lalu di mana sebenarnya jurusan ini berada? Termasuk rumpun ilmu apa jurusan ini?

Beberapa kali saya menanyakan kepada siswa bimbingan skripsi saya yang membahas topik tentang Marketing Communications, “Apa bedanya skripsi kamu – sebagai anak komunikasi – dengan skripsi anak manajemen jika membahas topik yang sama?”

Periklanan atau Marketing Communications ini pada umumnya ada di bawah induk Fakultas Ilmu Komunikasi atau FISIP Departemen Ilmu Komunikasi.

Sebagai ilmu yang termasuk muda usia, komunikasi menjadi bentuk hybrid dari multi disiplin ilmu. Bahkan di sebuah universitas, periklanan masuk dalam jurusan desain.

Yeahh... periklanan memang sebuah ilmu yang unik – tempat di mana berbagai disiplin ilmu dapat menyumbang dan berperan serta.

Saya sendiri sepakat bahwa semua yang berhubungan dengan periklanan harusnya masuk dalam keilmuan komunikasi – baik kreatif, account ataupun media. Bagian media sendiri sangat unik. Saya banyak menemukan orang-orang media yang berasal dari jurusan statistik.

Sampai saat ini, saya jarang menemukan sekolah periklanan yang benar-benar terintegrasi. Hanya ada nama ITKP yang benar-benar dapat dikatakan sebuah sekolah yang mengajarkan periklanan dari A sampai Z, mulai dari teori hingga praktis.

Perguruan tinggi lainnya tampak masih tanggung dan malu-malu untuk dikatakan sebagai sekolah periklanan. Hasilnya, lulusan seringkali difokuskan pada bagian account executive saja. Padahal masih ada dua bagian penting lagi di biro iklan: kreatif dan media.

Belum lagi perkembangan yang ‘memaksa’ industri saat ini bergerak ke arah digitalisasi media dan pesan.

Konflik klasik antara bagian kreatif dengan bagian AE harusnya dapat diminimalkan jika sejak awal mereka sudah diajarkan dengan bahasa yang sama: bahasa periklanan.

Bahasa periklanan merupakan bahasa komunikasi, bukan bahasa kreatif ataupun bahasa pemasaran. Periklanan dalam konten kreatif harus tetap mengacu pada model komunikasi yang berlaku.

Bahasa yang harus menitikberatkan pada unsur penyampaian pesan, bukan pada kreativitas ataupun artistik belaka.

Begitu juga dari sisi bagian AE, perlu diingat kembali bahwa bahasa periklanan adalah sebuah proses komunikasi – bukan proses pemasaran secara langsung. Periklanan tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap penjualan, walau memang ada korelasi antara komunikasi yang efektif dengan tingkat penjualan.

Keberhasilannya harus kita lihat pada konteks efektivitas pesan, bukan meningkatnya penjualan.
Mari jadikan bahasa komunikasi sebagai jembatan dari bahasa kreatif dengan bahasa pemasaran.

Jembatan itu dapat dibangun sejak perguruan tinggi dengan membangun sekolah periklanan yang saling terintegrasi di dalamnya. Kebutuhan industri semakin tinggi dan semakin kompleks, maka mari kita siapkan siswa-siswa yang nanti akan siap tempur untuk menghadapi pertempuran di luar sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com