Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Ini Cara agar Keuangan Kita Berantakan

Kompas.com - 29/05/2016, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Membuat Standing Instruction (SI) kepada bank adalah salah satu cara praktis. Pastikan SI dibuat berdekatan dengan tanggal mendapatkan penghasilan atau gaji.

3. Marahi penagih hutang

Taktik orang yang berhutang untuk lebih galak dibandingkan dengan yang memberi hutang terkadang berhasil. Si penagih hutang akan kapok dan tidak mau datang lagi atau melupakan tagihannya. Yang berhutang akan tersenyum puas.

Tapi tunggu dulu, pikirkan siapa yang perlu ketika berhutang. Sebagian dari kita bahkan datang dengan memelas dan mengukir janji. Ternyata janji adalah sebuah tanggung jawab, seperti di dalam QS Al-Ma’idah (5): 1:

Wahai orang–orang yang beriman! Penuhi janji–janji.

Lihat juga di dalam QS Al-Isra’ (34):17: “Dan penuhilah janji. Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” Jika terkenal sebagai orang pemegang janji ketika datang seratnya cashflow, kita akan mudah mendapatkan pinjaman.

4. Lalaikan persedian rumah tangga

Sebagian keluarga memilih untuk belanja kebutuhan dapur setiap pekan, sebagian lagi mendisiplikan belanja setiap bulan. Sebagian lagi tidak punya waktu khusus untuk belanja, selagi mau dan perlu, maka pergilah belanja.

Apa yang dirasakan jika tengah malam anak kita kelaparan karena susunya habis di rumah? Santai saja, kan ada swalayan buka 24 jam dekat rumah!

Sebenarnya tidak ada waktu standar yang pas untuk semua keluarga, tergantung dari jenis pendapatan yang diterima.

Yang diatur bukan hanya jadwal belanjanya tetapi penggunaannya. Biasanya kalau kita melihat bahan makanan banyak di dapur, kita akan cenderung untuk masak lebih banyak jadi jika kita termasuk tipe ini, baiknya bahan makanan dipisahkan, ada yang siap dikonsumsi harian ada yang menjadi persediaan.

Jika kita termasuk “last minute shopper” siap–siap untuk mengeluarkan duit lebih banyak ketika belanja di swalayan 24 jam. Bayangkan kalau itu terjadi dan saat itu uang sedang tidak ada di tangan.

5. Jauhi orang lain

Jika dalam masa senang, jauhi keluarga, lupakan bahwa kita akan perlu mereka. Kita tidak juga perlu bersilaturrahim dengan lembaga keuangan, toh kita bisa hidup tanpa bank syariah, asuransi syariah dan apalah namanya.

Urusi saja hidup keluarga kita, jangan hiraukan tetangga, keluarga dan lain–lain. Jangan juga bayar zakat dan sedekah, habis sudah harta nanti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com