Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Pusaka, Membuka Jendela Dunia untuk Anak-Anak di Pulau Terpencil

Kompas.com - 29/05/2016, 16:27 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

“Minat baca masyarakat kita itu sangat tinggi, cuma cara menyajikannya yang harus diubah jangan terlalu formal, biarlah mereka bebas memilih suasana membaca yang mereka inginkan,” ujar Ridwan.

Terbalik Dihempas Gelombang

Perjuangan Ridwan membawa buku-buku ke pulau-pulau terpencil bukan tanpa risiko. Maklum, Parahu Pustaka yang ia sulap jadi perpustakaan adalah perahu nelayan biasa yang ukuranya tidak besar.

Sementara itu, gelombang di Laut Sulawesi sudah terkenal galak. Kondisi ini sudah dibuktikan oleh para pelaut asal Sulawesi yang mengarungi samudera berabad-abad silam.

Pada April lalu, Ridwan menuturkan, Perahu Pustaka Pattinggalloang sempat tidak berlayar selama dua bulan. Kapal tersebut rusak setelah dihempas gelombang saat berlayar ke salah satu pulau terpencil.

“Kapal sempat terbalik, ratusan buku basah. Meskipun begitu ya itu memang resiko,” tutur Ridwan.

Namun, kejadian terbaliknya Perahu Pustaka Pattinggalloang tidak menyurutkan niat Ridwan dan kawan-kawannya menyeberkan virus membaca dan membuka jendela dunia bagi anak-anak di pulau-pulau terpencil.

Pada 23 April 2016 lalu misalnya, bertepatan dengan peringatan Hari Buku Internasional, Perahu Pustaka Pattinggalloang nekat berlayar melewati tiga perairan, yakni Selat Makassar, Laut Flores, dan Teluk Bone. Pelayaran itu ditempuh selama 20 hari.

Di beberapa pulau terpencil, Perahu Pustaka Pattingalloang berlabuh selama dua sampai tiga hari dan menggelar buku-buku bacaan di dermaga maupun di tepi pantai.

Meski tidak membawa banyak buku seperti biasanya, Ridwan dan kawan-kawannya tetap yakin buku-buku yang menyebrangi lautan itu mampu menumbuhkan kecintaan anak-anak kepada buku di pulau-pulau terpencil.

Bukan tidak mungkin pula, akan muncul Bung Hata - Bung Hatta baru dari pulau-pulau terpencil itu.

Ayo dukung Komunitas Perahu Pustaka di https://kitabisa.com/perahupustaka 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com