Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuang Secangkir Tawaran Kedai Kopi

Kompas.com - 05/07/2016, 16:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis kedai kopi masih menjanjikan seiring gaya hidup masyarakat modern di kota-kota besar yang kini gemar kongkow di kedai kopi. Tidak heran, jika tawaran kemitraan kedai kopi pun bermunculan.

Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan adalah Satya Surya Murti, pemilik Sevenday’s Coffee dan Tegula Rumah Teh dan Kopi asal Depok, Jawa Barat.

Merintis usaha sejak 2003, Satya resmi membuka kemitraan mini coffee shop di tahun 2008 silam. "Jadi saya semacam konsultan bisnis coffee shop. Saya bantu mereka yang mau berbisnis dengan jumlah investasi tertentu," ujarnya.

Saat ini, sudah ada dua gerai milik sendiri dan lima gerai milik mitra di Solo, Surabaya, Depok dan Cikarang. Mitra dibebaskan memilih nama sendiri untuk coffee shop-nya. Mitra juga bebas menentukan konsep kafe sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Satya mematok besarnya investasi tergantung pada luas lokasi usaha, kapasitas dan tipenya. Untuk tipe kios mulai Rp 80 juta, tipe ruko mulai Rp 150 juta dan tipe mal Rp 300 juta.

Dengan biaya itu mitra mendapat konsultasi bisnis, promosi, renovasi, set up tempat usaha, manajemen, menu sesuai standar kafe premium, pelatihan, bahan baku awal, dan survei lokasi. "Saya full support, mulai dari konsep sampai berjalan," jelasnya.

Kemitraan ini tidak menarik biaya bulanan apapun. Mitra hanya wajib membeli bahan baku dasar, terutama minuman seperti teh dan kopi ke pusat. Menu yang ditawarkan cukup beragam, seperti kopi, teh dan ice blend.

Menu kopinya terdiri dari beberapa pilihan, seperti moccacino, cappucinno, espresso, kopi luwak dan sebagainya. Sedangkan menu makanannya ada pizza, spageti, sandwich, kentang goreng, hot dog dan lainnya. Harga jual tiap menu mulai Rp 7.000 hingga Rp 15.000.

Omzet Rp 73 juta

Satya mengaku, rata-rata omzet gerainya maupun gerai mitra sekitar Rp 500.000-Rp 1,5 juta per hari di hari biasa. Jika akhir pekan, omzet bisa naik dua kali lipat, yakni Rp 3 juta-Rp 5 juta.

Praktis dalam sebulan, rata-rata omzet mencapai Rp 40 juta-Rp 73 juta. Dengan laba 30 persen-40 persen, mitra bisa balik modal hingga setahun.

Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kadin, Amir Karamoy berpendapat, prospek bisnis coffee shop masih baik, mengingat makin banyak anak muda yang suka nongkrong. Maka itu, tawaran kemitraan semacam ini punya peluang untuk berkembang. Tapi karena persaingan makin ketat, inovasi menu juga perlu diperhatikan.

Namun demikian, calon mitra usaha harus tetap teliti dalam mempelajari tawaran kemitraan, apa pun bentuknya. Menurut Amir, mitra perlu menerapakan konsep investigate before investing.

"Mitra harus kritis apakah benar ini bisa menguntungkan. Apakah omzet yang ditawarkan sama dengan kenyataannya, dan sebagainya," ujarnya. (Elisabeth Adventa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com