Wartawan, Editor, Kolumnis
Sudah berpuluh-puluh tahun, Singapura menikmati kesejahteraan dan tingkat ekonomi yang maju berkat dana-dana WNI yang diinvestasikan di negara itu.
Dengan penduduk hanya 5,54 juta, Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura sebesar Rp 3.950 triliun sehingga pendapatan perkapitanya mencapai Rp 710 juta per tahun atau 60 juta per bulan.
Bandingkan dengan Indonesia yang pendapatan perkapitanya hanya 42 juta per tahun atau Rp 3,5 juta per bulan.
Dilihat dari kekayaan alamnya dan jumlah penduduk produktifnya, sebenarnya Indonesia amat berpotensi menjadi sejahtera seperti Singapura.
PDB Indonesia, yang mencerminkan kekayaan Indonesia sebenarnya mencapai Rp 11.650 triliun, jauh lebih besar ketimbang Singapura yang sebesar Rp 3.950 triliun.
Namun, setelah kekayaan itu menjadi aset finansial, uangnya tidak diputar dan diinvestasikan di dalam negeri, melainkan dibawa ke luar negeri, sebagian besar ke Singapura.
Bayangkan, dengan PDB yang sebesar Rp 11.650 triliun, simpanan di industri perbankan nasional hanya Rp 4.500 triliun atau sekitar 39 persen.
Dampaknya, jumlah uang yang beredar (broad money) di Indonesia hanya Rp 4.610 triliun atau 40 persen PDB.
Bandingkan dengan Singapura. Meskipun PDB-nya hanya Rp 3.950 triliun, namun simpanan di perbankannya mencapai Rp 5.310 triliun atau 134 persen dari PDB.
Begitu pula dengan uang beredarnya yang mencapai 130 persen dari PDB.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.