Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Datang dengan Kejutan, Pergi dengan Lambaian

Kompas.com - 28/07/2016, 18:27 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ignasius Jonan harus tersingkir dari Kabinet Kerja setelah Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan baru.

Selama 21 bulan masa kerjanya, banyak hal yang sudah dilakukan Jonan di Kementerian Perhubungan.

Hal yang paling terasa adalah mengubah budaya kerja birokrasi yang sejak lama terkenal berbelit-belit.

Berkeringat

Senin (27/10/2014) silam, saat menginjakkan kaki untuk kali pertama di Kantor Kementerian Perhubungan, Jonan langsung menunjukkan cara kerjanya.

Setelah menyalami satu per satu pejabat Kemenhub yang menunggunya, Jonan langsung menyusuri dua gedung di Kementerian Perhubungan, yaitu Gedung Karsa yang memiliki 9 lantai dan Gedung Karya yang memiliki 25 lantai.

Saat itu, Jonan tak jarang harus naik turun lantai untuk menengok setiap ruangan direktorat.

Tak banyak kata yang diucapkan Jonan. Dia hanya menyalami beberapa pekerja Kemenhub.

Namun, ada yang menarik saat Jonan naik turun lantai. Ia tidak hanya naik dengan menggunakan lift biasa, tetapi juga menggunakan lift barang.

Aksinya itu sempat membuat bingung para awak wartawan yang ingin mengabadikan momen blusukan mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu melalui kamera.

Tak hanya menggunakan lift barang, dia sempat memilih menggunakan tangga darurat.

Sontak aksinya itu membuat para pejabat Kemenhub ikut menuruni lantai melalui tangga darurat tersebut.

Jonan hanya terlihat sering melayangkan senyumnya. Mukanya tampak berseri.

Dia bergerak cepat menyusuri ruangan-ruangan yang dilaluinya.

Aksi pada hari pertamanya itu membuat para pejabat Kemenhub yang mengikutinya berkeringat.

Setelah hari itu, sejumlah kebijakan di internal Kemenhub ia keluarkan.

Di antaranya, ia melakukan mutasi ribuan pejabat Kemenhub yang telah lama menduduki posisi itu-itu saja bertahun-tahun.

Ada lagi aturan kerja Sabtu-Minggu bagi pegawai negeri sipil Kemenhub. Aturan ini diterapkan untuk melayani masyakarat.

Kebijakannya bukan tanpa kritik. Jonan dianggap keras karena tidak segan memutasi pegawai Kemenhub ke daerah pedalaman.

Lambaian tangan

Cerita Jonan berlanjut hingga akhirnya harus pergi meninggalkan kursi menteri pada Kamis (28/7/2016).

Kepergiannya meriah sekaligus mengharukan. Usai serah terima jabatan, Jonan dan istrinya, Ratnawati Jonan, melangkahkan kakinya menjauh dari Gedung Karya tampat serah terima jabatan dilakukan.

Di luar, keduanya disambut penghormatan dengan pedang pora dan drumband.

Di belakangnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta para pejabat Kemenhub berjalan mengantarkan Jonan ke mobilnya.

Para pegawai Kemenhub yang berada di luar gedung melambaikan tangannya ke arah Jonan.

Mantan Dirut KAI itu tersenyum dan balas melambaikan tangan itu. "I love you, Pak Jonan! Sukses terus ya, Pak," ujar seorang pegawai Kemenhub seperti dikutip Tribunnews.com.

Saat langkah itu terhenti di samping mobil Mercedes-Benz hitam, pelukan Budi Karya dan para pejabat Kemenhub mendarat di tubuh Jonan.

Momen itu tidak bertahan lama. Jonan dan istrinya bergegas memasuki mobil hitam itu.

Sesaat sebelum meninggalkan kantor yang 21 bulan menemaninya itu, Jonan melambaikan tangannya untuk kali terakhir kepada para pegawai Kemenhub.

Kompas TV Presiden Jokowi Lantik Para Menteri Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com