Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Remeh Investasi Emas!

Kompas.com - 18/08/2016, 07:42 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com -
Siapa sangka perhiasan emas yang Anda atau pasangan koleksi ternyata bisa menjadi investasi menguntungkan. Misalnya, Anda tiba-tiba butuh uang untuk menambah dana membeli rumah atau biaya pendidikan anak, kalung emas bisa dijual.

Emas yang dibeli sekitar enam tahun lalu bisa dua kali lipat harganya saat dijual saat ini. Bayangkan, jika saat itu Anda membeli lebih banyak logam kuning tersebut, tentu semakin banyak untung yang bisa didapat.

Nah, sebelum menyesal, lebih baik Anda pun mulai mempertimbangkan berinvestasi jangka panjang dengan emas. Meski terkesan kuno, nilai emas selalu naik tiap tahunnya.

Selain itu, emas juga menjadi alat investasi yang tak terpengaruh inflasi dan aman dari guncangan ekonomi. Bayangkan, jika Anda sudah berinvestasi emas dari 10 tahun lalu, saat ini Anda sudah bisa memanen keuntungan berlipat ganda.

"Sepanjang Januari tahun ini sampai sekarang nilai emas sudah naik 27 persen," papar Direktur Marketing PT Antam (Persero) Tbk (Antam), Hari Widjajanto, Kamis (3/8/2016).

Investasi emas kini juga semakin mudah. Bahkan, harganya terjangkau karena bisa disesuaikan dengan budget. Saat ini, harga satu gram emas Logam Mulia (LM) Antam Rp 609.000—menurut situs logammulia.com, Rabu (10/8/2016).

Kualitas dan keamanan

Akan tetapi, meski punya banyak kelebihan, Anda juga perlu berhati-hati saat membeli emas.Jangan sampai keinginan untung malah buntung karena tertipu penjual.

Bagi orang awam, membedakan emas asli atau tidak akan sangat sulit. Belum lagi, memastikan berapa gram emas tersebut.

Untuk menghindari urusan tipu-tipu tersebut, pastikan Anda membeli emas yang sudah bersertifikat, seperti produk Antam, misalnya. Untuk keamanan, LM produksi Antam ukuran 50 gram lebih bahkan sudah punya kemasan khusus yang tak bisa dibuka. Menariknya, kemasan tersebut juga berfungsi sebagai sertifikat.

"Di lapangan saat ini banyak sekali LM yang dijual sudah tak sesuai dengan keterangan sertifikatnya. Emas dipotong, lalu dijual dengan menambahkan pemberat di kemasannya. Dengan kemasan dan sertifikat khusus ini tidak akan bisa dicopot lagi. Kalaupun dipaksa akan terlihat bekasnya," ujar Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman.

Selain kualitasnya terjamin, Antam juga mempunyai produk 'Brankas' (Berencana Aman Kelola Emas). Produk ini memungkinkan para pembeli menyimpan langsung emasnya di Antam. 

Thinkstock Ilustrasi brankas emas

Mirip layanan perbankan online, Anda yang ingin bergabung akan otomatis memiliki akun di situs brankaslm.comPembelian dan penjualan emas online ini bisa dilakukan dengan minimum transaksi satu gram emas LM.

Misalnya, Anda membeli 10 gram LM, lalu ingin mengkonversikan sejumlah lima gram menjadi uang. Lewat situs brankaslm.com, Anda bisa langsung mengkonversikannya sehingga dana otomatis dikirimkan ke rekening bank yang Anda daftarkan.

Selain itu, Anda juga bisa mengambil emas dalam bentuk fisik. Contohnya, Anda membeli 25 gram lewat Brankas dan ingin mengonversi dalam fisik Logam Mulia berukuran 10 gram saja. Untuk mengambil secara fisik, Antam menerapkan kebijakan masa simpan di awal minimum 3 bulan sehingga prinsip investasi dan juga menabung terlihat sangat kentara di produk ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com