Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diperkirakan Bakal Kembali Perlonggar Ekspor Konsentrat

Kompas.com - 25/09/2016, 17:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar yakin bahwa pemerintah akan kembali melakukan pelonggaran ekspor konsentrat mineral.

Sebab, aturan pelonggaran ekspor konsetrat sebelumnya, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014, akan berakhir pada 12 Januari 2017 mendatang.

"Dalam kondisi seperti ini, saya kira konsentrat akan keluar (boleh diekspor)," kata Sukhyar ditemui usai diskusi di Jakarta, pada Minggu (25/9/2016).

Meski yakin bahwa pemerintah bakal melonggarkan lagi ekspor konsentrat, namun Sukhyar juga berharap ada jalan tengah untuk memastikan tercapainya tujuan hilirisasi yang diamanatkan Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009.

"Mungkin bisa dengan pengenaan bea keluar (BK) ekspor konsentrat," kata Sukhyar.

Saat ini, sudah ada regulasi yang mengatur BK ekspor konsentrat. Ketentuan mengenai BK ekspor konsentrat itu diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (Nomor) 153 Tahun 2014.

"Tetapi saya kira perlu pembedaan perlakuan terhadap perusahaan (IUP) yang sudah berproduksi lama, dan yang baru," ucap Sukhyar.

Sementara itu, Koordinator Nasional Publish What You Pay (PWYP) Maryati Abdullah menolak keras relaksasi ekspor konsentrat.

Menurut Maryati, pemerintah sudah mengulur waktu delapan tahun untuk melakukan hilirisasi, sejak dikeluarkannya UU Nomor 4 Tahun 2009 hingga 12 Januari 2017.

"Apabila memberikan izin relaksasi ekspor konsentrat selama lima tahun lagi, maka total 13 tahun waktu yang diberikan untuk menjalankan hilirisasi," kata Maryati.

"Tentu saja ini akan menjadi preseden yang buruk dimana lagi-lagi pemerintah yang justru tidak patuh dan tidak konsisten menjalankan UU dan kebijakan lainnya," ucap Maryati.

Kompas TV Ekspor Manufaktur Naik, Indonesia Surplus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Whats New
Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Whats New
TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

Whats New
BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

Whats New
Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Whats New
Agar Tak 'Rontok', BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Agar Tak "Rontok", BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Whats New
Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Whats New
Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Whats New
Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Whats New
Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Spend Smart
Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Whats New
Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

Whats New
Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

Whats New
Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com