Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Trump Menang, Pasar Saham AS "Kebakaran"

Kompas.com - 27/09/2016, 11:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham AS tidak menginginkan Donald Trump memenangkan pemilu presiden AS. Pasalnya, investor tak menyenangi ketidakpastian dan Trump dinilai sebagai biangnya ketidakpastian.

"Tipikalnya investor tidak bisa berkontemplasi tentang kemungkinan kemenangan Trump," kata Cary Leahey, kepala ekonom AS di Decision Economics seperti dikutip dari CNN Money, Selasa (27/9/2016).

Leahey mengungkapkan, jika dalam beberapa alasan Trump "menjadi bintang" dalam debat capres AS dan Hillary Clinton terpeleset, maka pasar akan melakukan penyesuaian ulang. Intinya, pasar saham akan cenderung anjlok.

"Saya rasa ketidakpastian akan terus terjadi sampai kita mengetahui hasil pemilu dan siapa yang akan berada di posisi kunci," ungkap Diane Swonk, ekonom di DS Economics.

Dalam laporannya, Wells Fargo menyatakan kemungkinan Clinton memenangkan pemilu hanya 50 persen dan ini akan netral dan positif bagi investor. Sementara itu, apabila Trump memenangkan pemilu, maka ini akan negatif bagi investor.

Banyak perbankan yang melantai di Wall Street mencapai kesimpulan serupa, yakni Clinton lebih baik untuk perekonomian dan pasar.

UBS dalam laporannya menyebut, secara umum pasar akan memiliki performa lebih baik di bawah pemerintahan Clinton. Dalam programnya, Trump ingin memangkas pajak dan regulasi, yang tentu saja disukai oleh dunia usaha.

Akan tetap, ia juga ingin membatasi perdagangan dan imigrasi, di mana kebijakannya bisa berdampak signifikan pada utang.

Investor cemas kebijakan Trump bisa berujung pada perang perdagangan dan bahkan resesi. Mereka juga tidak tahu bagaimana merespon sikap Trump yang tidak bisa diprediksi.

Untuk saat ini, pasar saham sudah mencapai level rekornya dan yield obligasi pemerintah AS sangat rendah. Investor tampaknya sudah memastikan Clinton menang, namun jika Trump terus meningkat elektabilitasnya, maka pasar saham bisa saja terpuruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com