Perlu diingat bahwa tagihan kartu tambahan akan menjadi satu dengan tagihan kartu kredit utama, sehingga kamu juga yang nantinya akan repot kalau pemegang kartu tambahan bablas menggunakan kartunya.
3. Perhatikan sifat calon pemegang kartu kredit tambahan
Terlepas dari sudah dewasa atau tidak, kamu perlu mengenali dengan baik sifat anggota keluarga yang menjadi calon pemegang kartu tambahan tersebut.
Kalau kamu akan memberikan kartu tambahan untuk mama kamu, coba perhatikan apakah sang mama sulit mengontrol keinginannya saat shopping baju atau barang mewah lain.
Atau kalau kamu akan memberikannya untuk adik kamu yang masih mahasiswa, kenali wataknya baik-baik apakah dia sering boros dengan makan tiap hari di restoran dan membayari teman-temannya.
4. Sepakati bersama limit kartu kredit tambahan
Kamu harus membuat kesepakatan berapa limit yang akan diberikan terhadap kartu kredit tambahan tersebut. Jika calon pemegang kartu kredit tambahan memiliki kecenderungan boros, lebih baik sepakati limit yang kecil dulu untuk antisipasi kemungkinan penggunaan kartu kredit yang berlebihan.
Ingat juga bahwa limit kartu kredit tambahan akan mempengaruhi penggunaan kartu kredit utama. Kalau kartu kredit tambahan digunakan sampai Rp 5 juta dan limit kartu kredit kamu Rp 12 juta misalnya, maka kamu yang pengguna kartu kredit utama tidak bisa menggunakan kartu kredit kamu lebih dari Rp 7 juta.
5. Buat bersama untuk aturan penggunaan dan konsekuensinya
Buatlah kesepakatan (tertulis kalau memang perlu) untuk transaksi apa saja yang boleh digunakan dengan kartu kredit tambahan tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.