Jangan-jangan, karena sudah tidak bisa dipantau walaupun sudah tidak sesuai masih tetap disimpan. Lagi pula, hidup Anda tidak hanya berputar di investasi reksa dana saja bukan?
Sesuai Dengan Tujuan Keuangan
Meski berinvestasi pada beberapa reksa dana sekaligus, tetap bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan. Misalkan anda memiliki tujuan keuangan untuk menyiapkan masa pensiun. Katakanlah berdasarkan konsultasi dengan perencana keuangan, diperoleh perhitungan harus berinvestasi sebesar Rp 1,5 juta per bulan di reksa dana saham.
Apabila investor yang bersangkutan merasa tidak nyaman harus menggunakan semuanya pada 1 tempat, bisa memilih mendiversifikasikannya pada beberapa reksa dana saham sekaligus.
Pilihannya bisa 3 reksa dana saham di manajer investasi yang sama namun strateginya berbeda, ataupun bisa di 3 manajer investasi yang berbeda. Yang penting investasi senilai Rp 1,5 juta per bulan.
Membangun portofolio dengan berinvestasi di beberapa manajer investasi yang berbeda adalah hal yang wajar. Namun secara kepraktisan, disarankan tidak lebih dari 5 reksa dana untuk 1 tujuan yang sama. Sebab selain pencatatannya menjadi lebih sulit, begitu pula dengan pemantauannya, terlalu banyak reksa dana juga tidak menjamin keberhasilan investasi.
Lebih baik fokus pada beberapa reksa dana baik dari manajer investasi yang Anda merasa nyaman dengan kinerja dan pelayanannya. Keberhasilan mencapai tujuan keuangan juga sangat ditentukan oleh kedisplinan dalam berinvestasi. Jangan sampai reksa dananya sudah tepat tapi tujuan keuangan gagal karena kita tidak “rajin” dalam melakukan investasi bulanan.
Diversifikasi Pada Jenis Reksa Dana Berbeda
Membangun portofolio investasi juga dapat dilakukan dengan berinvestasi pada jenis reksa dana yang berbeda. Biasanya hal ini dilakukan oleh investor yang memiliki dana relatif besar dan menginginkan investasinya berkembangan dengan tingkat risiko yang sesuai profilnya.
Sebagai contoh, untuk investor dengan profil agresif, dapat menempatkan 50–70 persen investasinya pada reksa dana saham, sisanya dibagi rata pada reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran.
Untuk investor dengan profil konservatif, dapat menempatkan 50–70 persen pada reksa dana pendapatan tetap, sisanya dibagi pada reksa dana pasar uang, campuran dan saham.
Evaluasi dapat dilakukan setiap tahun untuk melihat apakah komposisi investasi masih sesuai dengan target awal dan dilakukan penyesuaian yang diperlukan.
Berbeda dengan cara investasi berkala yang dilakukan secara bulanan, biasanya investor yang melakukan diversifikasi beberapa jenis reksa dana melakukannya dengan cara sekaligus dalam jumlah relatif lebih besar.
Waktu investasinya juga diperhatikan dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan indikator lainnya untuk mendapatkan harga yang optimal.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi anda dalam membangun portofolio investasi reksa dana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.