Dengan coaching, kedua fungsi tersebut bisa dijalankan secara seimbang dan paralel. Sebagai dampaknya, kedua belah pihak akan semakin akur dan kompak sehingga meminimalkan friksi dan mencegah konflik yang tidak perlu.
Manfaat keempat atau yang terakhir adalah, coaching terbukti secara masif mampu membentuk high performance team, khususnya untuk tim yang baru terbentuk.
Menurut penulis Bruce Tuckman, ada setidaknya 4 tahap bagi sebuah tim untuk terbentuk dan mampu mencapai kinerja terbaik, yaitu forming, storming, norming, dan performing.
Umumnya, tim yang baru terbentuk, khususnya jika sebagian besar dari mereka adalah generasi milenial, akan menghadapi tantangan besar pada tahap storming.
Jika seorang leader gagal melewati fase tersebut, maka bisa dipastikan tim yang dipimpinnya bubar barisan, dan dia harus mulai dari awal lagi, yaitu forming alias harus merekrut tim baru lagi, dengan coaching fase storming bisa diatasi secara mulus sehingga sebuah tim akan mudah mencapai tahap performing.
Selamat memimpin, dan salam sukses selalu untuk Anda!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.