Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Harus Promosikan Diri sebagai Negara Pengekspor

Kompas.com - 08/11/2016, 13:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, dengan sumber daya alam atau SDA yang melimpah jika dibandingkan negara lainnya di ASEAN, Indonesia semestinya mempromosikan diri sebagai negara pengekspor.

"Indonesia memiliki SDA yang lebih banyak dibandingkan negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, Indonesia perlu untuk memosisikan diri sebagai pengekspor," ujar Bambang saat membuka forum ASEAN G2B Infrastructure Week di Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Terlebih lagi, kata Bambang, saat ini Indonesia tengah menggarap proyek-proyek kelistrikan yang telah digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan elektrifikasi di berbagai daerah, khususnya daerah terpencil di Indonesia.

Tak menutup kemungkinan, proyek kelistrikan yang saat ini digarap Pemerintah Indonesia selanjutnya dikembangkan dan diekspor ke negara-negara tetangga melalui kabel-kabel jalur bawah laut.

"Indonesia perlu untuk memosisikan diri sebagai pengekspor, misalnya pengekspor listrik, diharapkan adanya koneksi yang baik antara Sumatera dan Singapura, Malaysia, ataupun Thailand melalui kabel bawah tanah," ucap Bambang.

Walau demikian, rencana-rencana tersebut tidak terlepas dari pendanaan dan sinergi di antara negara-negara ASEAN.

"Diskusi bilateral diperlukan karena keberhasilan proyek infrastruktur bergantung pada skema pendanaan. Ini penting bagi Indonesia karena kami tengah memperkuat pola konektivitas kami," tutur Bambang.

Bambang berharap, dalam forum ini, kesepakatan akan tercipta melalui MOU antara pemerintah dan para pebisnis yang ada di kawasan ASEAN.

"Kami menantikan kolaborasi untuk mencapai tujuan, meningkatkan daya saing, serta keterhubungan dan integrasi yang lebih luas," tandas Bambang.

Kompas TV Ekspor Manufaktur Naik, Indonesia Surplus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com