Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, Menteri Keuangan ASEAN Gelar Pertemuan dengan Investor

Kompas.com - 10/11/2016, 19:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia akan menjadi tuan rumah acara the 11th ASEAN Finance Ministers Investor Seminar (AFMIS) pada 15 November 2016 di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.

AFMIS 2016 akan dihadiri oleh 300 partisipan, terdiri dari 250 investor domestik, regional, dan global serta 50 partisipan berasal dari anggota Delegasi Pemerintahan negara-negara ASEAN.

“AFMIS merupakan acara tahunan para Menteri ASEAN untuk bertemu dengan para investor baik yang berasal dari dalam maupun luar kawasan, dalam rangka mempromosikan ASEAN sebagai kawasan yang menarik bagi investor,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (10/11/2016).

Suahasil menjelaskan, AFMIS pertama kali diselenggarakan tahun 2004. Dari sebelas AFMIS yang telah diselenggarakan, Indonesia telah empat kali menjadi penyelenggara termasuk tahun ini.

Sebelumnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan AFMIS tahun 2008, 2009, dan 2011.

Menurut dia, AFMIS 2016 akan mengangkat tema "ASEAN: Dynamic, Resilient, and Inclusive Growth."

Tema ini sangat relevan untuk merefleksikan capaian perkembangan ekonomi yang telah diraih oleh ASEAN sebagai suatu kawasan maupun di masing-masing negara anggotanya, serta prospek ke depan.

AFMIS akan menyoroti peluang investasi di kawasan itu, mengeksplorasi pengembangan pasar keuangan dan juga potensi ekonomi ASEAN dibandingkan dengan pasar negara berkembang lainnya.

Waktu kegiatan AFMIS tahun ini sangat relevan setelah ASEAN memasuki era baru terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Setidaknya ada tiga tujuan yang akan dicapai oleh acara ini, yakni untuk mempromosikan posisi ASEAN sebagai salah satu tujuan investasi yang paling dinamis dan pasar strategis; menarik perhatian komunitas keuangan internasional untuk berinvestasi dan melakukan bisnis di ASEAN; serta untuk memperkuat perspektif internasional tentang pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berkelanjutan.

“ASEAN adalah kawasan yang dinamis, memiliki daya tahan, dan diharapkan memiliki pertumbuhan yang inklusif, dalam arti pertumbuhan yang akan membawa kesejahteraan bagi seluruh negara anggotanya,” jelas Suahasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com