Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Spa UKM Bali Ini Digemari Pasar Luar Negeri

Kompas.com - 14/11/2016, 19:38 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai daerah tujuan pariwisata internasional, Bali menjadi lahan yang menjanjikan bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

Salah satunya adalah Spa Factory Bali, UKM yang memfokuskan diri pada produk spa dan perawatan tubuh yang produknya telah mampu menembus pasar internasional.

Kompas.com berkesempatan mewawancarai pemilik Spa Factory Bali, yaitu Maria Satia Putri. Berikut petikan wawancaranya.

Boleh diceritakan singkat soal Spa Factory Bali?

Spa Factory Bali didirikan tahun 2002 dengan ide awal untuk memberikan kesempatan wisatawan melihat proses produksi dan kemudian dapat membeli produk untuk cendera mata. Kami melakukan kerja sama dengan tour operator untuk mendapatkan pengunjung. Belum lama berdiri, kami terkena dampak Bom Bali pertama sehingga jumlah wisatawan menurun drastis.

Bagaimana menghadapi peristiwa itu untuk bangkit dan berhasil?

Menghadapi itu, kami mulai mempelajari aspek bisnis “private label” dengan kami melakukan full service dari pengembangan produk, desain dan produksi hingga menjadi produk akhir dengan menggunakan brand pelanggan. Saat ini 90 persen penjualan kami menggunakan system private label.

Untuk menggeluti bisnis itu berapa modal awal yang di investasikan?

Modal awal yang diinvestasikan Rp 80 juta.

Mengapa memilih produk spa sebagai lini bisnis?

Ibu saya berasal dari Yogyakarta dan saya memiliki ketertarikan dengan jamu-jamuan dan perawatan tubuh secara adat Jawa sejak masih belia. Saya memulai usaha dengan menjadi pemasok bahan-bahan kecantikan seperti lulur, minyak urut, mandi rempah yang saya dapat dari kota kelahiran ibu saya.

Perlahan namun pasti permintaan bertambah dan permintaan semakin beragam bentuknya tidak terbatas pada produk-produk tradisional. Saya mulai mencari buku dan referensi untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan. Karena rasanya menyenangkan melakukan pengembangan produk, apalagi saya dibantu oleh apoteker yang memberikan masukan masalah teknis.

Hingga saat ini berapa omzet yang diraih?

Omzet di tahun 2015 sebesar 500.000 dollar AS dan 70 persennya berasal dari pasar ekspor.

Berapa jumlah karyawan saat ini?

Jumlah karyawan kami 40 orang, didominasi oleh ibu-ibu. Kami berusaha untuk merekrut ibu-ibu dari sekitar pabrik kami.

Bagaimana target pasar produk Spa Factory Bali?

Untuk pasar lokal kebanyakan kami melayani hotel-hotel berbintang di Bali. Untuk ekspor pangsa pasar terbesar adalah middle east seperti Dubai, Kuwait kemudian Maldive, Australia dan baru-baru ini kami mulai memasok departemen store di Amerika.

Apa saja tantangan yang dihadapi dan bagaimana menjaga persaingan?

Tantangan terbesar adalah menjaga kualitas produk secara konsisten. Kebanyakan pelanggan adalah pelanggan setia yang sudah menjalin kerja sama bisnis bertahun-tahun dan konsistensi menjadi hal kunci.

Bagaimana strategi pengembangan sumber daya manusia?

Dengan sumber daya manusia yang terbatas kemampuannya, menjadi tantangan tersendiri untuk menerapkan system produksi yang profesional, maka internal training yang terus menerus diperlukan. Persaingan tidak terlalu membuat kami khawatir karena kami memiliki pangsa pasar tersendiri dengan keunikan produk yang dapat kami tawarkan yaitu private label service.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com