Ini Wejangan Darmin Nasution untuk Para Kepala Daerah

JAKARTA, KOMPAS.com - Para kepala daerah diminta untuk terus memancing swasta untuk masuk dan berinvestasi di daerah. Tujuannya, agar geliat perekonomian daerah semakin meningkat dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, peran kepala daerah dalam menjaring investor swasta sangatlah penting. Apalagi, jika melihat kondisi yang ada saat ini, kontribusi swasta terhadap pertumbuhan ekonomi cukup besar.

"Bagaimana pun juga sangat diperlukan peranan Pemda, para pimpinan di daerah, untuk mengundang dan menggerakkan swasta dalam menjalankan perekonomian di daerah," ujar Darmin di Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Dia mengatakan hal ini saat menghadiri anugerah Dana Rakca 2016 & konferensi nasional pengelolaan keuangan dan pendanaan pembangunan daerah dan desa

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini juga meminta kepada para kepala daerah untuk mencari cara yang mutakhir untuk menjaring investor swasta masuk berinvestasi ke daerahnya.

"Sebenarnya sangat penting juga kalau Pemda mengidentifikasi, apa kegiatan yang perlu didorong di daerahnya dan menggunakan instrumen apa sebagai daya tarik," terangnya.

Minat Investor Swasta Masih Besar

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya mengarahkan dana investasi agar tidak terpusat di wilayah tertentu. Untuk itu, pemerintah perlu membuat peta jalan investasi di Indonesia.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong pernah mengatakan, saat ini, minat para investor sedang besar-besarnya, dan yang harus dilakukan adalah mengarahkan mereka ke destinasi-destinasi, sektor-sektor yang non-tradisional.

Lebih lanjut, jika dilihat dari tren investasi secara umum di Indonesia memang meningkat dari tahun sebelumnya. Menurutnya, diperlukan pendekatan khusus dari pemerintah agar mampu menarik investor ke wilayah selain pulau Jawa.

Sementara, jika melihat wilayah perbatasan, Lembong menilai, banyak potensi yang dapat digali untuk kemajuan daerah itu sendiri.

Dirinya memperkirakan, jika peluang investasi dibuka pada wilayah perbatasan, maka investor yang akan masuk akan berasal dari negara tetangga yang sudah memahami karakteristik lokasi.

Berdasarkan data BKPM sektor perindustrian menjadi yang tertinggi dengan nilai investasi mencapai Rp 25,5 triliun dengan 580 proyek.

Sedangkan sektor keuangan, asuransi, dan real estate merupakan sektor yang terendah. Sektor ini hanya mengumpulkan investasi sebesar Rp 142 miliar dalam 61 proyek.