Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Produsen Minyak Capai Kesepakatan Baru, Harga Minyak Perkasa

Kompas.com - 13/12/2016, 06:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Harga minyak dunia menguat hingga mencapai level tertingginya sejak Juli 2015.

Penguatan ini terjadi setelah negara-negara produsen minyak yang bukan merupakan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) setuju untuk memangkas produksi minyak mereka.

Mengutip BBC, Senin (12/12/2016), acuan harga minyak Brent menguat signfiikan menjadi 57,89 dollar AS per barrel, yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2015.

Kemudian, acuan harga minyak Brent melorot ke level 56,79 dollar AS meski tetap menguat 4,5 persen.

Pada Sabtu (10/12/2016), negara-negara non-OPEC setuju untuk memangkas produksi mereka sebanyak 558.000 barrel per hari (bph) dalam kesepakatan yang dibuat untuk mengurangi banjir pasokan sekaligus menggenjot harga minyak.

Adapun OPEC bulan lalu menyatakan bakal memangkas produksi pula. OPEC berkomitmen uuntuk memangkas pasokan sebanyak 1,2 juta bph mulai Januari 2017 mendatang.

Adapun kesepakatan tersebut merupakan kesepakatan pemangkasan produksi pertama kalinya bagi OPEC dalam 15 tahun.

“Ketika pemangkasan diimplementasikan pada awal 2017, maka pasar minyak dunia akan bergeser dari surplus menjadi defisit,” kata analis di AB Bernstein.

Masih Ragu

Meski kesepakatan sudah dicapai, beberapa pihak masih ragu mengenai dampak jangka panjang kesepakatan pemangkasan produksi tersebut terhadap harga minyak dunia.

Direktur investasi Standard Life Investments Thomas Moore menyebut, dampak pemangkasan produksi memang ada, namun dampak secara keseluruhan masih harus ditinjau lebih lanjut.

“OPEC hanya menyumbang 40 persen dari produksi minyak mentah dunia. Jadi, ya, ada dampak sekejap, namun itu baru permukaannya saja,” ujar Moore.

Beberapa negara non-OPEC yang sepakat untuk memangkas produksi minyak pada Sabtu lalu antara lain Rusia, Meksiko, dan Bahrain.

Kesepakatan tersebut muncul setelah pasar dan harga minyak dunia mengalami dua tahun masa depresi lantaran banjir pasokan di pasar.

Kompas TV Negara OPEC Sepakat Pangkas Produksi Minyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com