Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Diminta Inovatif dalam Meningkatkan Likuiditas

Kompas.com - 14/01/2017, 16:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, upaya dalam meningkatkan pertumbuhan kredit akan sangat bergantung kepada ketersediaan likuiditas.

Oleh sebab itu, OJK mengapresiasi beberapa langkah yang telah diambil pemerintah maupun regulator dalam menggulirkan ketersediaan likuiditas bagi perbankan.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad menyebut, program pengampunan pajak atau tax amnesty merupakan salah satu upaya dalam menggenjot ketersediaan likuiditas.

Ia pun mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam menjalankan program amnesti pajak.

"Kami mengapresiasi program tax amnesty yang berjalan baik sehingga selain dapat menyehatkan postur fiskal, juga turut menyumbang bagi tambahan likuiditas," kata Muliaman pada acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Di samping itu, Muliaman menyatakan, pihaknya juga menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait penghitungan Giro Wajib Minimum (GWM) secara rata-rata alias GWM Averaging.

Menurut dia, OJK akan meningkatkan koordinasi dengan bank sentral agar GWM menjadi akselerator dalam pertumbuhan kredit dapat dimanfaatkan dengan mengatur kondisi likuiditas yang lebih fleksibel di masing-masing bank.

Meskipun sudah ada berbagai inisiatif seperti telah disebutkan di atas, Muliaman meminta perbankan tidak tinggal diam.

OJK, kata dia, mengimbau industri perbankan melakukan inovasi dalam upaya meningkatkan likuiditas.

"Pasar modal merupakan salah satu sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan, baik dalam bentuk penerbitan obligasi maupun dalam bentuk sekuritisasi," ucap dia.

Kompas TV OJK Bentuk Tim Percepatan Akses Keuangan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com