Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ibnu Hajar Ulinnuha
Pegiat Fintech

Anggota Asosiasi FinTech Indonesia dan Co-founder & CEO Dompetsehat.com.

"Fintech" dan Perilaku Keuangan Generasi Milenial

Kompas.com - 14/02/2017, 09:01 WIB
Kompas TV Kasus Cyber Crime Indonesia Tertinggi di Dunia
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Meningkatnya transaksi cashless, membuat millennial menjadi lebih mudah dalam membelanjakan uangnya karena mereka tidak merasa mengeluarkan uang secara fisik.

Inovasi layanan dan produk fintech yang memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para generasi millenial perlu diikuti dengan rasa tanggung jawab untuk menyeimbangkan hal tersebut. Fintech perlu menjadi katalis bagi perilaku keuangan yang sehat.

Survey Manulife Investor Sentiment Index mengatakan 60 persen dari responden mengaku ingin dapat mengontrol pengeluaran dengan lebih baik, namun tidak memiliki peralatan atau tools yang memadai, sementara 53 persen responden mengaku menyesal tidak mempersiapkan perencanaan keuangannya sejak dini.

Perencana keuangan fintech dapat menjadi salah satu solusi untuk memberikan edukasi dan pemahaman akan produk-produk keuangan yang terintegrasi, yang sejalan dengan gaya hidup para millennial.

Perencana keuangan fintech tidak hanya dapat memberikan koneksi kepada berbagai rekening bank sehingga pengguna dapat melakukan pencatatan transaksi cashless secara otomatis, tetapi juga menawarkan layanan pengaturan keuangan atau auto budgeting yang dapat membantu pengguna memperkirakan anggaran ideal untuk setiap kategori pengeluaran.

Lebih jauh, perencana keuangan fintech bahkan bisa menjadi pintu masuk perkenalan generasi millennial dengan berbagai alat perencanaan keuangan lain seperti asuransi dan reksadana. Salah satu perusahaan terdepan yang telah melakukan hal ini adalah Dompetsehat.

Pendekatan unik juga dilakukan oleh Acorns, sebuah perusahaan fintech asal Amerika Serikat yang ‘memaksa’ penggunanya untuk menabung setiap kali berbelanja dengan cara membulatkan biaya dan menginvestasikan sisanya ke dalam satu rekening investasi.

Model bisnis ini menarik untuk diadopsi karena tidak berusaha merubah budaya masyarakat Indonesia yang sudah terlanjur konsumtif, dengan cara ‘menunggangi’ kebiasaan belanja mereka dengan menabung.

Kunci utama keberhasilan edukasi keuangan ini adalah komitmen besar yang bersifat jangka panjang dari semua pihak, agar masyarakat tidak terjebak semata dalam konsumerisme tetapi dapat mengambil keputusan keuangan yang bijak bagi kesejahteraan masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com