NEW YORK, KOMPAS.com - Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Janet Yellen kembali mengindikasikan kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate pada Maret 2017.
Hal ini didasarkan pada perbaikan dan laju perekonomian AS. The Fed akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 14 dan 15 Maret 2017 mendatang.
Dalam pertemuan itu, The Fed akan mengevaluasi perekonomian AS, yang diindikasikan dari inflasi dan serapan tenaga kerja.
"Dalam pertemuan kami bulan ini, komite akan mengevaluasi apakah serapan tenaga kerja dan inflasi terus sejalan dengan ekspektasi kami," tutur Gubernur The Fed Janet Yellen seperti dikutip dari CNN Money, Minggu (5/3/2017).
The Fed juga mengindikasikan kemungkinan percepatan laju kenaikan suku bunga acuan. Hal ini terkait dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Trump berencana mengganggarkan belanja besar untuk kembali membangun jalan-jalan raya dan jembatan-jembatan di AS.
Dengan demikian, hal ini bisa menggenjot permintaan barang di AS. Belanja besar dalam bidang infrastruktur tersebut pun bisa menyebabkan laju inflasi bergerak lebih cepat.
Dalam beberapa tahun terakhir, inflasi di AS cenderung stagnan. Jika inflasi mulai menanjak dengan cepat, maka The Fed harus menaikkan FFR lebih cepat. Akan tetapi, faktor yang dipandang sebagainya pengaruh terbesar kebijakan The Fed adalah progres ekonomi AS.
Tingkat pengangguran di AS kini berada pada posisi 4,8 persen, turun dari 10 persen pada 2009. Dalam delapan tahun terakhir, perekonomian AS telah menambah sekitar 11 juta lapangan kerja dan pertumbuhan upah juga meraih momentumnya dalam tahun terakhir.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.