Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Melemah, Harga Minyak Naik

Kompas.com - 06/03/2017, 08:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pelemahan dollar AS pada akhir pekan lalu mendorong aksi beli investor, sehingga harga minyak global terkerek naik. Hal ini terjadi meskipun tingkat kepatuhan Rusia terhadap perjanjian pemotongan produksi, rendah.

Dikutip dari CNBC.com, Senin (6/3/2017) patokan harga Brent pekan lalu berakhir di 55,87 dollar AS per barel atau naik 79 sen dibandingkan penutupan sebelumnya. Sedangkan patokan West Texas Intermediate berjangka menetap di 53,33 dollar AS per barel atau naik 72 sen.

"Tidak ada hal mengejutkan melihat aksi beli setelah aksi jual besar-besaran dan pelemahan dollar AS membantu pemulihan harga minyak," kata Tamas Varga, analis senior dari PVM Oil Associates, berbasis di London.

Kedua patokan diperdagangkan dalam rentang yang sempit. Acuan harga minyak AS atau WTI menyentuh puncak pada tahun ini di 55,24 dollar AS atau pertama kalinya di 2017, dan titik terendah di 50,71 dollar AS pada Januari.

Pernyataan Janet Yellen juga mendorong perubahan harga minyak, karena indeks dollar langsung turun 0,3 persen pada Jumat lalu.

Di sisi lain, perusahaan rig Baker Hughes menyampaikan pihaknya mengoperasikan 609 unit atau bertambah ke level tertinggi sejak Oktober 2015.

Pasokan minyak di AS mencapai level tertinggi delapan minggu di 520,2 juta barel. Keuntungan minyak akan sangat dipengaruhi kepatuhan produsen di luar OPEC.

Produksi minyak Rusia pada Februari tidak berubah dari Januari yakni 11,11 juta barel per hari (bph). Sejak Oktober 2016, penurunan produksi Rusia hanya 100.000 bph.

Sementara itu kepatuhan OPEC, menurut sumber Reuters, pada bulan Februari mencapai 94 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com