Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Boan Sianipar
Pegiat Fintech

Anggota Asosiasi FinTech Indonesia dan Vice President of Business Development and Government Affairs Xendit

Tren dan Permintaan Baru Pembayaran untuk Optimalisasi "Fintech"

Kompas.com - 07/03/2017, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

1) semua perusahaan pembayaran menjalin kerja sama dengan bank. Melalui kerja sama dengan bank, perusahaan fintech dapat menawarkan sebuah pengalaman yang mulus (seamless) kepada pengguna untuk meningkatkan transaksi non-tunai. Perusahaan fintech dan bank saling membutuhkan;

2) melalui kerja sama dengan bank dan adanya ruang untuk mengimplementasikan berbagai ide, layanan ini memunculkan konsep autodebit (direct debit), sebuah fitur untuk mengakses dan secara langsung memotong dana pada akun bank pengguna sebagai metode pembayaran.

Volume transaksi salah satu perusahaan tumbuh sebesar 2 miliar dollar AS dalam enam bulan setelah mengaktifkan fitur autodebit;

3) perusahaan dapat terkoneksi dengan mitra perbankan melalui Application Programming Interface (API). Sebab, sistem pembayaran di Indonesia cukup rumit. Melalui suatu set API Xendit turut mendorong transaksi pembayaran yang seamless.

Autodebit

Selain kemitraan dengan bank, kami percaya bahwa autodebit adalah langkah berikutnya menuju pertumbuhan transaksi non-tunai yang stabil.

Metode pemotongan dana secara langsung dalam akun bank sebagai opsi pembayaran, terbukti menjawab kendala untuk secara manual melakukan transfer demi mengisi ulang akun e-money.

Hal ini mendorong transaksi bergerak secara online, yang lebih lanjut mendorong kecepatan perputaran uang, meningkatkan transparansi dan menurunkan biaya transfer.

Konsep autodebit sejalan dengan kebutuhan akun kustodian di luar negeri, dimana dua atau lebih pihak memiliki akses ke rekening.

Hal ini akan membantu, utamanya dengan adanya peraturan baru pinjaman P2P, yang mensyaratkan perlunya pemisahan dana dari perusahaan.

Indikasi positif terlihat dimana saat ini bank telah atau sedang mengembangkan API meski untuk akses terbatas.

Perusahaan fintech sangat mengakar di negara lain karena terdapat API untuk segala hal dan sangat mudah diakses oleh start-ups.

Kami membayangkan jika autodebit atau rekening custodian dan API perbankan ada di Indonesia, maka dapat tercipta ratusan inovasi pembayaran melalui pengembangan teknologi.

Inovasi pembayaran tidak hanya datang dari start-ups tapi juga melalui kerja sama perbankan dan pemain lainnya yang memiliki unit riset yang canggih. 

Inovasi juga hadir dari perusahaan yang mencari inovasi baru bagi pasar pembayaran, seperti Mastercard atau Visa,  dimana pengguna kini dapat menarik dan mengirimkan dana antar kartu.

Kami di Xendit melihat tren ini berlaku di perusahaan fintech seperti MatchMove yang mengeluarkan kartu pra-bayar di Asia Tenggara.

Sulit untuk menebak inovasi penting bidang pembayaran di masa depan, namun belajar dari tren di Indonesia dan perusahaan fintech lainnya di seluruh dunia, kami optimistis dengan potensi besar Indonesia dan bangga dapat berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.     

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com