Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui 8 Risiko Asuransi Pendidikan Anak yang Tidak Diungkap Agen

Kompas.com - 18/03/2017, 12:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

Asuransi pendidikan memang memberikan uang pertanggungan apabila orang tua meninggal dunia. Namun banyak yang tidak memperhatikan jumlah uang pertanggungan yang akan diterima anak nantinya.

Justru fokusnya terletak pada nilai investasi yang bisa dicapai. Dengan hanya berfokus pada hasil investasi, maka uang proteksi asuransi jiwa menjadi minimal, sehingga ada risiko bahwa jumlahnya sangat minim atau jauh dari kata cukup untuk kelanjutan biaya pendidikan anak.

5. Salah Pilih Instrumen Investasi membuat realisasi hasil investasi jauh di bawah ilustrasi awal

Pada asuransi pendidikan, uang yang disetor akan ditanamkan pada jenis investasi untuk mengejar target dana pendidikan.

Sayangnya, agen seringkali memilihkan jenis investasi yang mempunyai return yang tinggi, biasanya saham yang sayangnya jenis investasi ini juga memiliki risiko yang tinggi pula. Kesalahan dalam pemilihan jenis investasi akan menimbulkan kegagalan dalam mencapai target dana pendidikan.

6. Orang Tua Tidak Membaca Polis dengan Teliti

Isi polis asuransi menjadi dasar yang legal dari setiap tindakan yang terkait dengan asuransi, maka dari itu orang tua yang ingin menempatkan dana pendidikan untuk anaknya di asuransi pendidikan, sebaiknya membaca dan memahami semua isi polis.

Jika tidak teliti, bisa jadi orang tua akan mendapatkan risiko berupa hasil yang kurang optimal dari manfaat asuransi tersebut.

7. Proyeksi Tidak Tercapai akibat penawaran bombastis di awal promosi

Biasanya hal pertama yang diajukan oleh agen kepada orang tua terkait dengan asuransi pendidikan adalah proyeksi nilai uang yang akan diterima dan umumnya agen akan memperlihatkan angka proyeksi yang terlihat bagus dan optimistis.

Sayangnya banyak calon nasabah (orang tua) yang otomatis percaya dengan proyeksi yang diberikan agen, padahal belum tentu proyeksi tersebut pasti terwujud.

8. Terjebak ikut manfaat tambahan (Rider) yang membuat hasil investasi tidak maksimal

Agen biasanya juga akan menawarkan rider atau asuransi tambahan kepada calon nasabah. Beberapa manfaat dari asuransi tambahan tersebut diantaranya untuk proteksi cacat tetap, kesehatan maupun untuk proteksi lainnya.

Nah, yang perlu diperhatikan adalah agen sering tidak menginformasikan dan tidak menjelaskan bahwa dengan mengambil rider sama dengan mengurangi jatah investasi untuk dana pendidikan anak.

Sehingga target dana pendidikan seringkali menjadi meleset atau lebih rendah karena mengambil asuransi tambahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com