"Kalau dulu perahu ini (kelotok) jumlahnya cuma 56, sekarang ada 84, padahal izin trayeknya mahal, tapi karena ramai dan banyak yang mau jadi semakin banyak," jelasnya.
Dia menjelaskan untuk harga sewa satu perahu kelotok sebesar Rp 250.000 per perahu untuk dua kali perjalanan yakni pulang dan pergi.
"Semua ada izinnya dari Dinas Perhubungan jadi kaya kendaraan motor ada surat-suratnya, kalau asuransi penumpang juga ada dari Jasa Raharja, pokoknya dijamin," ungkap Heri.
Heri mengungkapkan, para pedagang di pasar terapung umumnya menjual berbagai dagangan, seperti sayur-mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan lain-lain.
"Kalau pasar terapung disini bayarnya masih ada yang sistem barter selain pakai uang, kalau turis pakai uang, kalau masyarakat masih banyak dengan barter seperti hasil kebun tukar dengan ikan atau sayur," tutur Heri.
Sementara, untuk sesaran dan keberimbangan jumlah hasil barter tergantung kesepakatan antarkedua belah pihak (penjual dan pembeli). Jika sepakat, maka masing-masing akan mendapatkan barang sesuai keinginan dan selanjutnya digunakan untuk keperluan pribadi di rumah.
Untuk para wisatawan yang ingin menikmati pengalaman berharga belanja di pasar terapung Lok Baintan, bisa ditempuh dengan dua alternatif perjalanan.
Alternatif pertama menyusuri Sungai Martapura dengan menggunakan perahu kelotok. Dengan perahu kelotok, perjalanan dari pusat kota Banjarmasin akan memakan waktu kurang lebih 45 menit tergantung kecepatan perahu. Kedua, dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil.
Namun, untuk alternatif kedua membutuhkan waktu lebih panjang yakni hingga 60 menit untuk mencapai pasar terapung. Hal itu disebabkan medan perjalanan yang cenderung berat dan berliku-liku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.