Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Server Sempat "Down", Ini Penjelasan Ditjen Pajak

Kompas.com - 29/03/2017, 20:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Server Direktorat Jenderal Pajak sempat "down" pada Senin lalu. Meski tidak lama, kejadian itu membuat banyak wajib pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak secara online kecewa.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama memberikan penjelasan ihwal peristiwa tersebut.

"Banyak data yang masuk, cepat sekali," ujarnya di Gedung Mar'ie Muhammad Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

"Senin kemarin saya cek 4,9 juta SPT online. Tadi pagi saya lihat 5,9 juta SPT. Dalam dua hari masuk 1 juta (laporan). Artinya sehari 500.000. Kami punya kapasitas yang besar tapi kalau yang masuk sedemikian padatnya ya ada kemungkinan itu akan terjadi (down)," sambung Hestu.

Sementara itu, Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Iwan Djuniardi mengakui server Ditjen Pajak tidak kuat untuk menahan gelombang data yang masuk dari wajib pajak yang melapor SPT secara online.

Padahal tutur Iwan, Ditjen Pajak sudah membesarkan kapasitas data server. Namun tetap tidak mampu mempu menahan data 3 juga pengakses website dalam sehari.

"Kami sudah coba sebenarnya membuat untuk membesarkan kapasitas tapi kalau perilaku wajib pajak masih seperti ini ya sampai kapanpun bisa down," kata Iwan.

Ditjen Pajak menyarankan wajib pajak yang belum mengisi SPT secara online mendownload e-form yang bisa diisi secara offline. Setelah selesai, datanya bisa dimasukan secara online.

Meski begitu, Ditjen Pajak merasa layanan tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Sebab pada 2016 lalu, server sudah down saat seminggu sebelum batas waktu berakhir.

Ditjen Pajak memutuskan untuk memperpanjang waktu pelaporan SPT hingga 21 April 2016. DIharapkan wajib pajak tidak lagi berbondong-bondong mengakses website Ditjen Pajak sehinga server tidak down.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com