Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelontorkan Rp 2 Triliun, AP II Bangun "Runway" Kedua Bandara Supadio

Kompas.com - 02/04/2017, 17:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) mempersiapkan pembangunan landas pacu atau runway kedua di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Runway kedua yang dibangun dengan investasi mencapai sekitar Rp 2 triliun itu direncanakan memiliki dimensi 3.000 x 60 meter agar dapat mengakomodir pesawat berbadan lebar atau widebody sekelas Boeing 777.

Hal itu dilakukan guna mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Kalimantan Barat (Kalbar).

"Potensi perekonomian dan pariwisata di Kalimantan Barat khususnya Pontianak sangat besar sehingga Bandara Internasional Supadio berkewajiban untuk mendukung pemerintah maupun masyarakat guna dapat meraih peluang tersebut demi kemajuan Provinsi Kalbar," ujar Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin melalui keterangan resmi, Minggu (2/4/2017).

Awaluddin menjelaskan, pembangunan runway kedua ini dimulai paling cepat pada akhir tahun ini dan selesai pada 2020. Adapun runway eksisting saat ini dengan dimensi 2.240 x 45 meter juga akan dikembangkan menjadi 2.600 x 45 meter yang nantinya akan berfungsi sebagai paralel taxiway.

Dengan penambahan dan pengembangan runway membuat Bandara Internasional Supadio dapat melayani hingga 51.772 penerbangan per tahun atau meningkat drastis dari saat ini sebanyak 24.790 penerbangan per tahun.

Di samping itu, pembangunan runway kedua juga akan mendukung kelancaran dari operasional penerbangan militer sebab Bandara Internasional Supadio ini berstatus enclave militer atau pangkalan udara sipil yang juga dapat digunakan untuk penerbangan militer.

“AP II akan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan frekwensi penerbangan di Bandara Internasional Supadio semakin banyak dengan rute domestik dan internasional yang semakin beragam seiring dengan adanya runway kedua pada dua tahun mendatang,” jelas Muhammad Awaluddin.

Bandara Internasional Supadio saat ini beroperasi dengan terminal baru berkapasitas 3,8  juta penumpang per tahun, yang nantinya juga akan dikembangkan sehingga dapat mengakomodir 5,5 juta penumpang per tahun.

Seiring dengan pengembangan runway, AP II juga akan memperluas apron di bandara ini menjadi seluas 75.600 meter persegi dari saat ini 47.200 meter persegi.

Berdasarkan data AP II, pada 2016, jumlah pergerakan penumpang domestik dan internasional di Bandara Internasional Supadio tercatat sebanyak 3,18 juta penumpang atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 2,71 juta penumpang. 

Sementara itu pada tahun ini diperkirakan pergerakan penumpang domestik dan internasional mencapai 3,42 juta penumpang, dan arus kargo ekspor-impor sebanyak 15,77 juta ton.

Penerbangan di Bandara Internasional Supadio saat ini dilayani oleh Aviastar, Citilink, Garuda Indonesia, Indonesia AirAsia, Kalstar Aviation, Lion Air, NAM Air, Sriwijaya Air, Wings Air, dan Xpress Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com