JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,5 persen pada kuartal I 2017. Dengan demikian, laba bersih perseroan mencapai Rp 3,23 triliun dibandingkan Rp 2,96 triliun pada kuartal I 2016.
"Kenaikan laba bersih ini ditopang antara lain oleh fungsi intermediasi BNI yang tetap solid dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi produktif, terutama infrastruktur," ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Adapun pertumbuhan kredit mencapai 21,4 persen secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp 396,52 triliun. Pada kuartal I 2016, kredit yang disalurkan BNI mencapai Rp 326,74 triliun.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BNI tercatat mencapai Rp 445,06 triliun pada kuartal I 2017. Angka tersebut tumbuh 19,8 persen dibandingkan Rp 371,56 triliun pada kuartal I 2016.
"Dari total DPK tersebut komposisinya masih didominasi komponen dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 58,5 persen," jelas Baiquni.
Total aset BNI pada kuartal I 2017 mencapai Rp 618,81 triliun. Capaian tersebut tumbuh 21,6 persen dibandingkan Rp 509,09 triliun pada kuartal I 2016.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan pada kuartal I 2017 tercatat sebesar 19 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.