Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Punya Badan Usaha, Apa Untungnya Buat Petani?

Kompas.com - 27/04/2017, 17:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong pembentukkan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes). Hingga saat ini dari 74.910 desa, jumlah BUMdes hanya 18.446 unit. Lantas apa sebenarnya keuntungan masyakarat, terutama petani, bila desanya memiliki BUMdes?

Bupati Bojonegoro Suyoto, menyampaikan pentingnya BUMdes untuk petani. "BUMdes ini keunggulanya saat petani tanam, dia akan tahu kemana dia akan jual. Kedua, ada kepastian harga," ujarnya usai acara peluncuran PT Mitra BUMDes Nusantara (BMN) di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

"Ketiga, kalau dia (petani) enggak punya duit, kreditnya pun bisa dari bank, karena ini aliansi dengan perbankan. Lalu pupuk subsidi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran," sambung ia.

Selain itu, Suyoto juga mengatakan BUMdes memiliki peran penting untuk meningkatkan nilai tambah dari produksi pangan, salah satunya yakni padi. Misalnya limbah gabah bisa dimanfaatkan BUMdes untuk pupuk organik dan pakan ternak.

Dari pengalaman Bojonegoro, mata rantai bisnis padi di luar beras bisa menyumbang lebih dari 20 persen pendapatan petani.

"Itu enggak akan mungkin dilakukan oleh semua petani kalau sendirian, harus dilakukan dengan aliansi vertikal dengan model korporasi desa," ucap ia.

Saat ini tutur ia, Bojonegoro memiliki 430 desa dengan produksi gabah mencapai 1,05 juta ton tahun lalu. Jumlah itu lebih dari cukup untuk kebutuhan masyakarat Bojonegoro. Bahkan, Bojonegoro surplus gabah mencapai 700.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com