Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Menteri Susi yang Kebijakannya Selalu Dikritik

Kompas.com - 01/06/2017, 16:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

Kompas TV 40 Nelayan Vietnam Pencuri Ikan Ini Dideportasi

"Saya tidak boleh ngomong cantrang karena Presiden ingin selesai tahun lalu. Ada permintaan keringanan, ya sudah kita kasih sampai 2017 selesai, yang kecil kita ganti alat tangkapnya, dibawah 10 GT, yang besar harus ganti. Bukan suruh ganti, boleh silahkan tapi harus ganti alat tangkapnya. Karena alat tangkap itu akan menghabiskan stok ikan kita," imbuh dia.  

Susi mempersilahkan kepada siapapun yang tidak puas dengan kinerjanya untuk melapor ke Presiden Joko Widodo. Jadi, dirinya mohon jangan urusan perikanan di politisasi. 

Pengusaha kapal eks asing juga jangan sedikit-sedikit mengadu ke wakil rakyat terkait kebijakan. Dalam hal ini, Susi tidak ingin merugikan nelayan, melainkan hanya ingin menguntungkan nelayan.  

"Jadi jangan sampai masyarakat jadi alat politisasi dan keserahkahan beberapa pengusaha. Kita tidak mau mengcounter isu yang sama tiap tahun," kata dia.

"Tidak puasa dari kerjaan menteri ya lapor saja kepada presiden, tolong ganti menteri KKP, selesai sudah. Jangan bawa-bawa nelayan yang sekarang sudah diuntungkan dengan hal yang kita lakukan, stok ikan naik, Nilai Tingkat Nelayan naik, usaha perikanan naik," tambah dia. 

Membaik

 

Meski demikian, walaupun banyaknya hujatan yang didera, Susi mengaku kondisi perikanan di Indonesia semakin membaik. Misalnya stok ikan di Indonesia meningkat hingga 12,6 juta ton.  Stok ikan meningkat hampir 100 persen dibandingkan awal pemerintahannya yang hanya 6,5 juta ton.  

Tidak hanya itu, Susi juga sukses meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia. Dari konsumsi ikan hanya 36 kilogram per kapita sekarang meningkat 43,6 kilogram per kapita. 

"Harapanya tahun depan bisa konsumsi 46 kilogram. Yang sudah kita makan 1,7 juta ton per tahun. Kalau dinilai, nilainya  1,75 miliar dollar AS. Kita juga harapkan ada komitmen dari semua pihak untuk mendukung keberlanjutan agar stok ikan tetap ada," pungkas dia. 

(Baca: Di AS, Menteri Susi Dianugerahi Peter Benchley Ocean Awards.)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com