Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertagas Kuasai 60 Persen KSO Proyek Duri-Dumai

Kompas.com - 02/06/2017, 17:01 WIB

“Kami sudah memperoleh izin untuk proyek ini dari gubernur dan juga bupati, tinggal ground breaking,” katanya.

Proyek kedua adalah pipa gas looping Gresik-Petrokimia Gresik (Jatim) sepanjang 70 km. Gas yang dialokasikan sebanyak 85 MMSCFD dan diharapkan onstream pada Juli 2017. Proyek ketiga, pipa gas Gresik-Semarang (Jateng) berkapasitas 500 MMSCFD dengan konsumen pembangkit listrik dan industri. “Pemasangan pipa open acces ini melewat tujuh kabupaten/kota di Jateng dan Jatim,” katanya.

Holding Migas

Terkait rencana pembentukan induk usaha (holding) minyak dan gas yang akan menggabungkan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) atau PGN ke dalam Pertamina, Toto mengatakan, Pertagas sudah siap.

"Kementerian BUMN menargetkan semester I 2017 selesai. Posisi kami Pertagas sudah siap, tinggal tunggu lampu hijau," kata dia.

Menurut Toto, kesiapan Pertagas untuk merealisasikan holding BUMN migas ditunjukkan dengan keberadaan tim yang melibatkan Pertamina dan PGN. Tim ini telah memetakan apa saja yang bisa disinergikan kedua perusahaan dan efisiensi yang bisa dihasilkan. Salah satu proyek yang melibatkan Pertamina dan PGN adalah pembangunan ruas pipa Duri-Dumai.

"Hal yang kami lakukan bersama adalah proyek pipa ruas Duri-Dumai, dibangun bersama Pertagas dan PGN. Konsumen gas juga dari pipa Duri-Dumai juga berasal dari Pertagas dan PGN. Ini tes atau ujian dari pemerintah, bisa tidak ini dikerjakan bersama," ujarnya.

Dia menegaskan, Pertamina yang menguasai 70 persen cadangan gas nasional dan salah satu importir terbesar gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Asia Tenggara akan bertambah kuat jika dipadu dengan kekuatan PGN pada distribusi gas.

"Di dunia jarang ada negara yang menerapkan bisnis gas dipisah-pisah. PTT Thailand dan Petronas dijadikan satu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com