Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Importir Bawang Putih Nakal Akan Dipidanakan

Kompas.com - 07/06/2017, 20:02 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengancam akan mengambil tindakan hukum bagi para importir bawang putih yang berlaku curang dengan menahan pasokan bawang putih masuk ke pasar.

"Importir yang masih bandel, kalau dia tidak melaporkan stok barang, gudang, perusahaanya, masih jual tinggi. Maka kami akan ambil tindakan hukum, kami sidak dengan Satgas Pangan," kata Enggartiasto di Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Tak hanya importir, para pedagang yang menaikkan harga bawang putih dengan harga tinggi pun akan diambil tindakan tegas.

"Kalau mereka naikkan harga berlebihan pun akan diambil tindakan juga. Utamanya di pasar-pasar retail modern," kata Mendag Enggartiasto.

Politisi Partai NasDem itu juga berujar, tidak akan menolerir oknum importir yang melakukan penimbunan bahan pokok makanan, tak hanya untuk bawang putih.

"Oknum yang lakukan penimbunan tidak dibenarkan. Kami tak akan tolerir. Yang masih melakukan penimbunnan akan kami tangkap," kata Mendag.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah mengisntruksikan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) agar menjaga ketersediaan stok bahan pangan di seluruh daerah di Indonesia.

"Bulog harus sediakan stok bahan pangan. Kami berikan penugasan jaga stok di daerah, ke ujung negeri, masuk ke pasar tradisional, standby kalau dibutuhkan, kami gelontorkan ke pasar," kata dia.

Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menduga lonjakan harga bawang putih terjadi akibat permainan importir yang menahan pasokan bawang putih masuk ke pasar.

Imbasnya stok bawang putih di berbagai pasar menipis sehingga harga pun meningkat tajam di tengah konsumsi masyarakat yang tinggi selama bulan Ramadhan.

Harga bawang putih sebagai salah satu komoditas strategis rawan dipermainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut imbas dari ketergantungan kebutuhan bawang putih nasional dari negara lain.

Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian (Kementan), Indonesia memiliki kebutuhan bawang putih setiap tahunnya sebesar 500.000 ton dan 97 persen dipenuhi melalui impor.

Terlebih sesuai dengan temuan Satuan Tugas (satgas) Pangan bahwa hingga saat ini satgas pangan telah menangani tiga kasus penyelewengan pasokan bawang putih oleh importir bawang putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com