Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Ini Dijual Hanya Kurang dari Rp 15.000, Kok Bisa?

Kompas.com - 10/06/2017, 23:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

MADRID, KOMPAS.com - Bank asal Spanyol, Banco Popular dilelang oleh regulator Uni Eropa setelah dinyatakan bakal kolaps. Banco Popular terlilit kredit macet yang menggunung di sektor real estate.

Bank yang membeli Banco Popular akhirnya adalah raksasa perbankan Spanyol, Santander. Yang menarik, harga pembelian Banco Popular yang disepakati Santander hanya 1 euro atau setara sekitar Rp 14.885.

Mengutip CNN Money, Sabtu (10/6/2017), selain harga pembelian 1 euro, Santander menyatakan bakal memperoleh 7 miliar euro dari investor untuk membiayai akuisisi. Selain itu, Santander juga bakal menginjeksi modal untuk Banco Popular.

Ini adalah pertama kalinya bank kategori gagal diselamatkan dengan menggunakan aturan baru yang dirancang agar para pembayar pajak di Uni Eropa tidak perlu mengucurkan dana talangan atau bail out bagi bank gagal.

Aturan ini diluncurkan dan diimplementasikan pasca krisis keuangan global. Dalam beberapa tahun terakhir, kredit bermasalah telah memberikan masalah bagi lembaga keuangan Spanyol, khususnya perbankan.

Ini terjadi sejalan dengan bubble properti yang terjadi di Spanyol. Dalam beberapa hari terakhir pun, saham Banco Popular telah merosot tajam. Pasalnya, investor merasa khawatir mengenai kemampuan Banco Popular untuk tetap dalam kondisi sehat.

Santander menyatakan, proses merger dan akuisisi tersebut akan berdampak pada 20 juta nasabah secaa global dan 20 persen pasar pembiayaan Spanyol. Santander sebelum aksi korporasi tersebut memiliki 190.000 orang pegawai, sementara Banco Popular memiliki 11.000 pegawai. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com