Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

65 Persen Saham Dikuasai Qatar, Bisnis Indosat Tidak Terpengaruh

Kompas.com - 13/06/2017, 14:55 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator seluler PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo mengaku tidak terdampak pada krisis diplomatik di Qatar. Seperti diketahui, sebanyak 65 persen saham Indosat dimiliki oleh Ooredoo, yang dulu bernama Qatar Telecom.

Padahal, pada 6 Juni 2017 lalu bursa saham Qatar merosot lebih dari 7 persen pasca pemutusan hubungan diplomatik oleh enam negara Timur Tengah terhadap Qatar atas tuduhan dukungan kepada aksi terorisme.

(Baca: Bursa Saham Qatar Anjlok Pasca-Pemutusan Hubungan Diplomatik 6 Negara)

Pelemahan indeks saham tersebut merupakan yang terburuk selama lebih dari 7 tahun.

Dampaknya, lembaga Pemeringkat Standard & Poor's menurunkan peringkat utang Qatar pada Rabu (7/6/2017), setelah mata uang Riyal jatuh ke level terendah dalam 11 tahun terakhir.

S&P menurunkan peringkat utang Qatar dari AA- menjadi AA dan menempatkan peringkat Qatar pada status CreditWatch dengan implikasi negatif.

(Baca: Buntut Krisis Diplomatik, S&P Turunkan Peringkat Utang Qatar)

Namun, Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo mengaku tidak terlalu khawatir pada apa yang terjadi di negara asal induk usahanya tersebut. Menurut dia, krisis Qatar tidak berimbas pada bisnis Indosat.

“(Krisis Qatar) Tidak ada efeknya kok ke Indosat. Mereka memang salah satu pemegang saham mayoritas, tapi mereka di Timur Tengah dan kita di sini (Indonesia),” ujar Alex saat bincang dengan wartawan di sela Buka Bersama Indosat, Senin (12/6/2017).

Menurut dia, Indosat saat ini tidak tergantung pada suntikan dana Ooredoo karena menerbitkan obligasi untuk membiayai operasionalnya secara mandiri.

“Indosat sudah tidak pernah disuntik uang baru dari pemegang saham (Ooredoo). Ke depan harusnya sudah tidak ada, dan sejauh ini (krisis Qatar) memang tidak ada dampaknya ke Indosat,” imbuhnya.

Sekadar informasi, bisnis Ooredoo saat ini berkembang dari Aljazair hingga Myanmar. Ooredoo merupakan perusahaan yang sahamnya dikuasai Qatar Investment, milik pemerintah Qatar. 

Obligasi Indosat

Sebelumnya pada 27 April lalu, Indosat Ooredoo membuka penawaran umum obligasi berkelanjutan II dan sukuk ijarah berkelanjutan II.

Penawaran ini masih berada di tahap I. Penawaran keduanya menggunakan mata uang rupiah dengan total emisi sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com