Padahal seperti pada tahun-tahun sebelumnya pasar-pasar tradisional maupun ritel modern tetap dipenuhi oleh masyarakat yang membeli kebutuhan untuk Lebaran.
Tetapi tingginya permintaan konsumen tak serta merta membuat melambungnya harga pangan.
Bahkan, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengaku senang, namun, belum puas atas pencapaian pemerintah dalam menjaga stabilisasi harga dan pasokan pangan hingga ibu-ibu rumah tangga pun tersenyum.
"Masa-masa yang tidak normal telah kita lalui dan ibu-ibu sudah bisa tersenyum kemarin. Sekali lagi ini karena kerja keras kita semua," ujar Mendag.
Menurut dia, hal itu merupakan hasil kerja sama dari seluruh kementerian lembaga. Kemudian dari Kepolisian, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Badan Urusan Logistik (Bulog) dan media.
"Kita bisa kendalikan harga dan tentu dengan pasokan yang ada dampaknya inflasi kita terendah," ujar Mendag.
Bukan tanpa alasan Mendag menyebut terkendalinya harga pangan saat Lebaran lalu berkat seluruh pihak.
Seperti pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang diinisiasi olek Kepolisian Republik Indonesia yang berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), KPPU dalam mengawasi tata niaga pangan nasional secara ketat dan tegas.
Melibatkan Peran Industri, Pedagang, dan Petani
Tetapi dibalik pengetatan dan pengawasan jalur distribusi pangan oleh penegak hukum, ada juga keterlibatan pelaku usaha mulai dari industri, petani dan pedagang pasar yang mampu menjalankan instruksi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.