Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Melawan Tradisi Lonjakan Harga Pangan saat Lebaran

Kompas.com - 06/07/2017, 08:40 WIB
|
EditorAprillia Ika

Seperti kepastian berbagai kebutuhan pokok atau yang dikenal dengan sembako tersedia dengan baik dan tidak terjadi kekurangan di pasaran yang menyebabkan kenaikan harga.

Salah satunya, kerja sama antara Kemendag dengan empat asosiasi, yakni Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI), Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) serta Perum Bulog.

Berkat sinergi dan komunikasi yang masif akhirnya psikologi pasar bisa dikendalikan pemerintah sedikit demi sedikit dengan menjaga ketersediaan ditingkat hulu atau produsen dan memastikan distribusi pangan berjalan lancar di tingkat hilir atau konsumen.

Akibatnya angka inflasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juni 2017 sebesar 0,69 persen. 

Mendag Enggartiasto Lukita mengakui optimistis ke depan Indonesia akan mampu menahan laju inflasi terutama dari sektor pangan.

"Kita harus bisa menahan laju inflasi, karena negara-negara lain bisa, kenapa kita tidak bisa, apalagi masa-masa yang tidak normal (Ramadhan-Lebaran) telah kita lalui," ujar Mendag Enggartiasto setelah melakukan halal bihalal di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2017).

Menurut Mendag, angka inflasi bulan Juni yang di bawah 1 persen akan memberikan dampak positif pada perekonomian, seperti pendapatan masyarakat yang tidak tergerus hingga tingkat bunga utang pemerintah.

"Kalau inflasi tinggi maka kita harus bayar bunga lebih tinggi, demikian juga dengan pendapatan masyarakat tidak tergerus dengan inflasi," paparnya.

Kendati mampu menahan laju inflasi saat Ramadhan hingga Lebaran 2017 dirinya mengaku belum puas atas pencapaian tersebut.

Dengan itu, pemerintah menegaskan akan terus menjaga stabilitas harga komoditas strategis maupun pasokan agar tidak terjadi gejolak harga yang berpengaruh pada laju inflasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+