Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Tradisi Lonjakan Harga Pangan saat Lebaran

Kompas.com - 06/07/2017, 08:40 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi lonjakan harga pangan atau kebutuhan pokok selalu menjadi pembahasan yang tak berujung setiap tahunnya, silih berganti harga komoditas strategis naik turun bak roller coaster.

Tak pelak cerita mahalnya harga berbagai kebutuhan pokok selalu menjadi sajian informasi masyarakat saat jelang hingga Lebaran tiba.

Begitu juga dengan pemerintah, tak hanya dipusingkan oleh persiapan arus mudik semata, persoalan harga pangan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan setiap tahunnya dan bukan hanya menjadi ajang pencitraan semata.

Tradisi yang sudah melekat yakni melonjaknya harga pangan saat hari-hari besar keagamaan ternyata bukan saja tugas pemerintah semata, melainkan juga seluruh pihak termasuk petani, pedagang, pengusaha hingga aparat penegak hukum.

Jikalau seluruh pemangku kepentingan dalam rantai bisnis pangan nasional itu bersinergi, bukan tak mungkin tradisi harga pangan yang melonjak saat Lebaran hanya tinggal kenangan semata untuk anak cucu kemudian hari.

(Baca: Upaya Pemerintah Dinilai Efektif Menutup Aksi Spekulan Harga Pangan)

 

Sinergitas Kunci Utama

Ada yang berbeda dengan penanganan masalah harga pangan saat Lebaran yang telah berlalu, pemerintah mulai membangun sinergitas antar kementerian maupun lembaga negara.

Tidak hanya kalangan pembuatan kebijakan, pemerintah juga melibatkan petani, pedagang, pengusaha, pelaku industri, hingga aparat penegak hukum.

Hasilnya, tak sedikit yang merasakan harga pangan saat Lebaran kemarin relatif stabil walaupun masih ada kenaikan-kenaikan kecil yang menghampiri beberapa komoditas strategis.

Padahal seperti pada tahun-tahun sebelumnya pasar-pasar tradisional maupun ritel modern tetap dipenuhi oleh masyarakat yang membeli kebutuhan untuk Lebaran.

Tetapi tingginya permintaan konsumen tak serta merta membuat melambungnya harga pangan.

Bahkan, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengaku senang, namun, belum puas atas pencapaian pemerintah dalam menjaga stabilisasi harga dan pasokan pangan hingga ibu-ibu rumah tangga pun tersenyum.

"Masa-masa yang tidak normal telah kita lalui dan ibu-ibu sudah bisa tersenyum kemarin. Sekali lagi ini karena kerja keras kita semua," ujar Mendag. 

Menurut dia, hal itu merupakan hasil kerja sama dari seluruh kementerian lembaga. Kemudian dari Kepolisian, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Badan Urusan Logistik (Bulog) dan media.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com