Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan 2017 Capai 4,2 Persen

Kompas.com - 16/07/2017, 16:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan sepanjang tahun 2017 bakal mencapai 4,2 persen.

Jumlah ini lebih besar dibanding pertumbuhan ekonomi Kalimantan tahun 2015 dan 2016 yang hanya sekitar 1,4 dan 2 persen, namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan sepanjang tahun 2017, kami perkirakan tumbuh 4,2 persen. Jadi yang sebelumnya Kalimantan berada di sekitaran 2 persen, kami harapkan di tahun 2017 (pertumbuhan ekonomi) akan menjadi 4,2 persen," kata Agus, saat menjadi pembicara dalam rapat koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk diversifikasi Kalimantan, di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/7/2017).

Inflasi di Kalimantan pada tahun 2016 sekitar 3,4 persen. Pada tahun 2017, BI memprediksi inflasi berada pada kisaran 4,5 persen.

Agus menjelaskan rendahnya pertumbuhan ekonomi di Kalimantan disebabkan karena jatuhnya harga komoditas. Namun, Agus memandang ada perbaikan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan pada tahun 2017.

"(pertumbuhan ekonomi Kalimantan) di kuartal pertama sudah jadi 4,9 persen, dan 4,9 persen itu banyak dibantu karena harga batu bara dan harga CPO (crude palm oil) ada perbaikan," kata Agus.

Kemudian, terjadi sedikit penurunan pada kuartal II tahun 2017. Hanya saja, dia masih meyakini harga kelapa sawit akan terus naik hingga 16 persen sepanjang tahun 2017.

Harga batu bara, kata Agus, juga akan naik 5 persen sepanjang tahun 2017. Dengan demikian, BI akan menjaga momentum ini. Sebab, Kalimantan merupakan wilayah yang pertumbuhan ekonominya bergantung pada sumber daya dan komoditas.

Ke depannya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan melakukan diversifikasi (penganekaragaman) sumber pertumbuhan ekonomi di Kalimantan.

Salah satunya dengan cara pengembangan pariwisata hingga infrastruktur. "Kalau nanti harga komoditas sudah membaik, kami perlu melakukan diversifikasi," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com