Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyelundupan Narkoba, Bea Cukai Awasi Perairan Indonesia

Kompas.com - 20/07/2017, 15:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan akan mengintensifkan pengawasan di perairan Indonesia guna mencegah penyelundupan narkoba.

Hal ini sekaligus untuk menanggapi tertangkapnya kapal Wanderlust yang mengangkut sabu seberat 1 ton di perairan Tanjung Berakit.

"Sekarang Indonesia ada 18.000 kilometer garis pantai, pelabuhan banyak, persebaran juga luas," kata Heru, di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).

Meski demikian, lanjut dia, Bea Cukai tak dapat bekerja sendiri. Perlu sinergi antar aparat untuk menanggulangi ancaman kejahatan di perairan Indonesia.

Sinergi tersebut antara TNI AL, Bakamla, dan Polair. Sinergi dimulai dari pengumpulan informasi, analisa, operasi lapangan, hingga review.

"Sinergi adalah mutlak oleh para aparat penegak hukum dan ini sudah kami tunjukkan," kata Heru. (Baca: Bea Cukai dan Polri Bongkar Penyelundupan 84 Kg Sabu asal China)

Dia mengatakan, tertangkapnya kapal Wanderlust menjadi salah satu contoh sinergi yang baik antar aparat. Setelah mendapat informasi dari kepolisian, Bea Cukai Batam mencari kapal Wanderlust hingga akhirnya ditemukan di perairan Tanjung Berakit.

Bea Cukai Batam menangkap lima orang awak kapal asal Taiwan. Sedangkan kepolisian menangkap empat awak kapal asal Taiwan dan seorang diantaranya tewas ditembak mati.

"Kami lakukan sinergi dengan aparat penegak hukum untuk dikembangkan dan ditindaklanjuti. Mulai dari barang buktinya, kapal pengangkutnya, orang-orang (awak kapal) nya sudah kami dapat semua," kata Heru.

Saat ini, Bea Cukai memiliki sebanyak 189 kapal. Tiap instansi, lanjut dia, juga memiliki fasilitas kapal untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Heru merasa cukup dengan jumlah kapal yang dimiliki Bea Cukai. Untuk mengamankan perairan Indonesia, Bea Cukai melakukan operasi di sektor Barat dan Timur. "Kami lakukan (operasi) secara berkesinambungan," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com