Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pasca Akuisisi, Inalum Beberkan Keuntungan dari PT Freeport Indonesia

Kompas.com - 24/02/2019, 20:00 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

5. Masyarakat Papua diuntungkan

Dari 100 persen saham PTFI, total 10 persen akan dimiliki pemerintah lokal Papua. Dengan demikian masyarakat Papua bisa merasakan manfaat langsung dari sumber daya alamnya.

Namun, hingga kini saham tersebut masih dipegang Inalum dan belum dapat diberikan ke Pemda Papua.

Hal itu karena saat ini masih berlangsung proses negosiasi antara Pemda Provinsi Papua dengan Pemda Kabupaten Mimik terkait pembentukan BUMD untuk menampung saham tersebut.

6. Penyerapan tenaga kerja lokal

Untuk saat ini, tenaga kerja di PTFI mayoritas adalah orang Indonesia. Tercatat hingga Maret 2018, jumlah karyawan di PTFI yang secara langsung direkrut oleh PTFI adalah 7.028.

Dari total itu, 2.888 karyawan di antaranya adalah orang Papua. Selain itu, PTFI juga masih memiliki kapasitas untuk menyediakan 30.000 lapangan pekerjaan lagi ke depannya.

7. Pengembangan masyarakat setempat

Kehadiran PTFI menyumbang terhadap pengembangan masyarakat setempat. Sedikitnya PTFI menyumbangkan total 44 juta dolar AS pada 2017 dan 33 juta dolar AS pada 2016.

Baca jugaInalum: Divestasi Freeport Tidak Sama dengan Membeli Tanah Sendiri

8. Sumber perekonomian daerah Papua

Sekitar 90 persen kegiatan ekonomi 300.000 penduduk Kabupaten Mimika bergantung pada operasional PTFI.

Oleh karena itu, di masa depan pengembangan ekonomi lokal akan menjadi salah satu prioritas agar masyarakat menjadi mandiri. 

9. Alih teknologi dan pengetahuan

Tambang bawah tanah Grasberg yang dioperasikan oleh PTFI adalah tambang yang paling rumit di dunia.

Tambang tersebut menjadi tempat belajar terbaik untuk para ahli tambang di Indonesia sehingga pengetahuan mereka dapat diterapkan di tambang bawah tanah lain di Indonesia dan di negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com