Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Februari 2019, Inilah Mata Uang Terbaik di Asia

Kompas.com - 04/03/2019, 15:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

MANILA, KOMPAS.com - Mata uang peso Filipina menjadi mata uang berkinerja terbaik di Asia sepanjang Februari 2019, sejalan dengan menipisnya defisit transaksi berjalan di negara tetangga Indonesia tersebut.

Kinerja cemerlang peso Filipina tersebut pun diprediksi terus berlanjut.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (4/3/2019), peso menguat sejalan dengan rekor angka remitansi, peningkatan investasi, dan perekonomian domestik Filipina yang berkinerja cemerlang. Inflasi yang cenderung rendah juga mendorong perkasanya nilai tukar peso.

Baca juga: Peso Filipina Terancam Melorot ke Level Terendah 13 Tahun

Nilai tukar peso adalah salah satu kisah sukses di Asia. Mata uang tersebut sempat melemah hingga ke rekor terendahnya dalam 13 tahun pada 2018 lalu, setelah reformasi ekonomi melambat dan rencana belanja infrastruktur 170 miliar dollar AS membangkitkan sentimen.

Selain itu, kebijakan bank sentral yang proaktif juga berhasil menangkal skeptis terhadap mata uang peso.

"Beberapa waktu terakhir peso menguat dan dapat terus berlanjut mengalahkan (mata uang lainnya) di kawasan, didukung portfolio net investasi asing dan tren penurunan inflasi di dalam negeri," kata Mike Ricafort, ekonom di Rizal Commercial Banking Corp di Manila.

Baca juga: Sandang Mata Uang Negara Maju Berkinerja Terburuk 2018, Dollar Australia Terancam Makin Tenggelam

Sepanjang Februari 2019, nilai tukar peso menguat 0,8 persen ke level 51,70 per dollar AS, terbaik di kawasan Asia. Peso menguat sejak awal tahun 2019, sejalan tertundanya pengetatan kebijakan moneter di AS dan ketegangan perdagangan global yang mereda.

Padahal, pada tahun 2018 lalu, peso merupakan salah satu mata uang negara berkembang yang terpukul paling keras akibat aksi jual. Pada Oktober 2018, peso anjlok ke level terendahnya dalam 13 tahun ke level 54,41 per dollar AS, lantaran investor menyoroti defisit transaksi berjalan Filipina.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com