Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Perbankan dan Fintech Lending Kolaborasi

Kompas.com - 08/03/2019, 18:59 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan financial technology (fintech) jenis peer to peer (P2P) lending saat ini sudah jadi alternatif untuk mendapatkan pinjaman, selain bank konvesional.

Karena itu, belakangan mulai muncul anggapan bahwa fintech P2P lending menjadi pesaing perbankan dalam memberikan pembiayaan kepada masyarakat. Namun, benarkan fintech lending jadi ancaman terhadap perbankan?

Peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda mengatakan, kehadiran perusahaan-perusahaan fintech lending memberikan dampak positif kepada masyarakat atau publik.

Kini, fintech lending mampu memberikan akses dan layananan keuangan bagi mereka yang belum terjamah perbankan.

"Kehadiran fintech ini membuat orang-orang yang belum bankable bisa menikmati fasilitas permodalan," kata Nailul baru-baru ini kepada Kompas.com di Jakarta.

Menurut Nailul, hadirnya fintech lending juga memberikan pengaruh besar pada literasi dan inklusi keuangan di Indonesia yang selama ini masih rendah. Artinya, secara tidak langsung kehadirannya telah menjadi jembatan supaya masyarakat yang belum memiliki rekening di bank bisa mengakses keuangan lewat fintech lending.

Berkembangnya perusahaan fintech di Tanah Air karena kelemahan pada perbankan itu sendiri. Sebab, selama ini dinilai belum bisa menjangkau dan memberikan layanan keuangan kepada publik secara merata, khususnya kalangan bawah yang belum bankable.

"Kehadiran fintech ini dalam artian bisa berkolaborasi dan bisa menjadi pemantik bagi perbankan untuk bisa memberikan kemudahan bagi peminjam, supaya bisa menikmati akses keuangan," ujarnya.

Karena itu, sudah seharunya perbankan mulai mencermati dan memperhitungkan kehadiran fintech-fintech lending yang dinilai memberikan kemudahan kepada peminjam. Karena selama ini, syarat dan administrasi yang ditawarkan bank kepada calon peminjam dana terbilang ribet dan susah.

"Yang dijual fintech ini kemudahan sebenarnya dan mudah banget (admunistrasinya). Seharusnya menjadi pemicu perbankann untuk bisa berkolaborasi atau bisa menurunkan standar administrasinya," tambahnya.

Financial technology (fintech) di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan pesat.

Ada beragam fintech yang muncul dan berkembang, mulai jenis peer to peer (P2P) lending (pembiayaan), payment (pembayaran), crowdfounding (urun dana), dan lainnya. Kini sudah bisa dijangkau dan dinikmati layananannya.

Berdasarkan data di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setidaknya ada sekitar 99 perusahaan fintech berbagai spesialisasi sudah terdaftar dan berizin. Terbaru ada sebanyak 17 perusahaan fintech lagi yang menunggu legalitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com