Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Menghadapi Kegagalan dari Pebisnis Asal Baduy...

Kompas.com - 12/03/2019, 15:37 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjalankan sebuah bisnis tak semudah membalikan telapak tangan. Terkadang kita perlu jatuh bangun sebelum bisnis yang kita rintis bisa menghasilkan pundi-pundi uang.

Hal tersebut terjadi pada Narman (27). Pemuda asli suku Baduy luar ini kerap mengalami kegagalan dalam berbisnis sebelum sukses seperti sekarang.

Pria yang tak sempat merasakan bangku sekolah ini merupakan penjual kerajinan tangan asli suku Baduy. Dia menjual produk kerajinan seperti kain tenun, gelang, kalung dan tas anyaman melalui media sosial Instagram dan sejumlah e-commerce.

Baca juga: Kisah Narman, Pemuda Baduy yang Sukses Pasarkan Kerajinan Via Internet

Pemilik akun Instagram Baduy Craft ini bercerita mengaku pernah berjualan pakaian selama dua tahun sebelum menekuni bisnisnya yang sekarang. Setelah dua tahun dijalani, bisnisnya pun bangkrut.

“Di 2011 saya pernah membuka bisnis toko baju, ini murni bukan produk asli Baduy, ini produk yang memang saya ambil dari pasar. Pangsa pasarnya bukan orang Baduy, tapi masyarakat umum. Saya mencoba peruntungan di sana, ternyata hanya bertahan selama 3 tahun. Di 2014 saya gagal, modalnya enggak balik,” ujar Narman di Jakarta, Senin (11/3/2019).

Kegagalan yang dihadapi Narman tak membuatnya kapok. Dia kembali merintis bisnis lainnya.

Baca juga: Angkat Kerajinan Asli Baduy, Narman Raup Omzet Belasan Juta Rupiah

Kali ini dia merintis bisnis peternakan ayam. Namun, lagi-lagi dia bangkrut.

“Saya mencoba lagi peruntungan berbisnis ayam ternak. Saya punya ayam ternak jumlahnya ada 5.000 ekor, itu hanya bertahan dua tahun, saya gagal lagi, modalnya juga belum ketarik lagi sampai sekarang,” kata Narman.

Dua kali gagal berbisnis tak membuat Narman menyerah. Pada tahun 2016 dia mencoba berjualan produk kerajinan tangan khas Baduy.

Saat itu dia mencoba belajar secara otodidak cara memasarkan sebuah produk di dunia maya. Rupanya, kali ini bisnis yang digeluti Narman membuahkan hasil.

Baca juga: Kaki-kaki Telanjang Penjaja Madu Baduy di Jakarta

Saat ini dia sudah mampu mengantongi omzet sampai Rp 15 juta tiap bulannya dari bisnis itu.

“Jadi dari 2016 saya membuat Baduy Craft. Itu bisnis yang saya kelola sendiri, di sana ada teman-teman yang membantu, ada tim produksinya yang kebetulan warga asli sana sebagai perajin lokal. Jadi Baduy Craft bergerak di bidang produksi, penjualan kerajinan tangan dari Baduy,” kata Narman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com