NEW YORK, KOMPAS.com - Generasi milenial, yang kini berusia antara 18-35 tahun, sudah banyak yang menyecap kekayaan dari hasil kerja mereka. Seperti banyak aspek lainnya, cara milenial memaknai kekayaan pun berbeda dengan generasi-generasi pendahulunya.
Dilansir dari Business Insider, Kamis (21/3/2019), dibandingkan dengan baby boomers, milenial kaya cenderung lebih banyak berinvestasi pada hal-hal seperti kesehatan, perawatan diri, pengalaman, dan mata uang kripto.
Selain itu, lantaran mereka telah akrab dengan teknologi sejak belia, milenial senang memamerkan kekayaan mereka di media sosial dan memilih membeli barang mewah secara online. Penampilan mereka pun berbeda, yakni lebih senang busana kasual dibandingkan generasi pendahulunya.
Baca juga: Ini 3 Instrumen Investasi yang Cocok Untuk Milenial
Menurut laporan The Why of Wealth yang dirilis Boston Private pada 2018 lalu, perilaku ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa milenial mendefinisikan kekayaan lebih kepada tujuan, kesuksesan, dan kebahagiaan dalam arti luas.
Berikut adalah 5 cara milenial memaknai kekayaan, yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
1. Milenial belanja pengalaman
Berdasarkan temuan JP Morgan, secara umum milenial lebih memilih membelanjakan uang untuk pengalaman ketimbang barang. Ini mencakup liburan, hiburan, dan makan di restoran bila dibandingkan dengan orang tua atau kakek dan nenek mereka.
"Mereka memandang kekayaan dalam menceritakan pengalaman mereka, ketimbang membeli barang mahal," kata Andrew Moultrie dari Extreme International kepada Forbes.
2. Milenial pamer pengalaman dan kekayaan di media sosial
Milenial, menurut sebuah artikel di Forbes, sangat menginginkan validasi. Mereka senang memamerkan kekayaan berupa pengalaman lewat media sosial.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.