Bagi Qatar, memiliki Indosat bukan lagi soal cari uang. Karena sekali lagi, Qatar adalah negara superkaya dan 90 persen lebih penduduknya adalah orang asing yang mengais rezeki di "Negeri Para Emir" itu. Memiliki Indosat bagi Ooredoo adalah suatu kebanggaan.
Meski pelanggan Indosat tinggal 55 juta, di antara 10 operator yang mereka miliki di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara, jumlah pelanggan Indosat itu termasuk yang paling banyak.
Dari 10 operator di tiga belahan dunia itu, pada akhir Desember Ooredoo mencatatkan pendapatan 30 miliar riyal Qatar atau sekitar Rp 113,7 triliun.
Kebanggaan pun menjadi lebih bernilai dibanding uang, apalagi kalau Indosat hanya dijual senilai di bawah Rp 10 triliun – seperti “tawaran” Sandiaga Uno – sementara untuk membelinya berlipat kali dari itu. Apakah Qatar tetap bergeming kalau tawaran Sandiaga dinaikkan menjadi lebih dari tiga kali lipat?
Jawabannya, tampaknya, akan tetap sama. La’, no way, tidak!
Uang Qatar, ibaratnya, yang ada di bawah bantal mereka saja tidak juga selesai terhitung.
Sementara Sandiaga Uno, barangkali dengan mengutip cara bicara orang Singapura soal kemungkinan menaikkan tawaran tiga kali lipat, jawabnya: Lu gilaaa!