Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Gen Z Ingin Naik Jabatan Setelah Setahun Bekerja

Kompas.com - 07/04/2019, 09:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Dunia kerja saat ini tidak hanya diisi oleh generasi milenial. Gen Z, yang lahir antara tahun 1996 hingga 2010 juga secara perlahan mulai mengisi posisi dalam dunia profesional.

Lain generasi, lain pula perilakunya dalam bekerja. Sebuah survei pun dilakukan oleh InsideOut Development terhadap 1.000 orang anggotanya yang merupakan Gen Z.

Dikutip dari Forbes, Minggu (7/4/2019), survei tersebut menunjukkan perilaku Gen Z terhadap pekerjaan, termasuk gaji, promosi jabatan, dan kesempatan manajemen. Berikut ini adalah 5 temuan penting dalam survei tersebut.

1. Gen Z ingin naik jabatan setelah setahun bekerja

Ilustrasi promosi kerjaDok. Jobplanet Indonesia Ilustrasi promosi kerja

Menurut studi tersebut, sebanyak 76 persen Gen Z percaya bahwa mereka harus naik jabatan dalam setahun setelah mereka mulai bekerja. Bahkan, 32 persen Gen Z meyakini bahwa mereka pantas naik jabatan dalam enam bulan pertama bekerja.

2. Gen Z anggap gelar sarjana penting

Ilustrasi WisudaShutterstock Ilustrasi Wisuda

Studi tersebut menemukan pula bahwa 80 persen Gen Z percaya gelar sarjana penting dimiliki untuk memperoleh pekerjaan impian. Sementara itu, hampir 70 persen Gen Z berpikir bahwa mereka memerlukan gelar sarjana untuk "mempertahankan gaya hidup yang nyaman."

3. Gen Z ingin jadi manajer

Ilustrasi wawancara kerjafizkes Ilustrasi wawancara kerja

Gen Z cenderung ambisius. Sebanyak 60 persen Gen Z tertarik pada posisi manajer, sementara lebih dari 75 persen meyakini bahwa kemampuan atasan untuk melatih bawahannya sangat penting.

Studi tersbeut juga menemukan bahwa hampir satu dari empat orang Gen Z akan meninggalkan perusahaan apabila atasan mereka dirasa tak bisa memimpin dengan baik.

4. Gen Z memiliki jiwa wirausaha

Ilustrasi peluang bisnis digital.Thinkstock Ilustrasi peluang bisnis digital.

Gen Z memandang diri mereka memiliki orientasi berwirausaha. Studi itu menemukan, 72 persen siswa SMA ingin memulai bisnis mereka sendiri suatu hari ini nanti.

Tidak hanya itu, sebanyak 25 persen Gen Z ingin memulai usaha sendiri setelah lulus dari perguruan tinggi.

5. Gen Z ingin stabilitas

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Dalam hal prioritas kerja, 69 persen Gen Z sangat peduli dengan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, diikuti oleh gaji dan tunjangan. Yang menarik, Gen Z menyatakan lebih mementingkan stabilitas ketimbang pekerjaan.

Sebanyak 88 persen Gen Z meyakini kesuksesan dalam hidup didefinisikan dengan kebahagiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com