Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-Gara Hal ini, Pertumbuhan Penerimaan Pajak Melambat

Kompas.com - 22/04/2019, 20:40 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penerimaan pajak hingga Maret 2019 mencapai Rp 249 triliun, tumbuh 1,8 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan penerimaan pajak tersebut melambat dibandingkan tahun lalu yang mampu mencapai 9,9 persen hingga Maret 2018.

Direktur Jenderal Pajak (DJP) Robert Pakpakhan mengungkapkan, melambatnya pertumbuhan penerimaan pajak disebabkan oleh penurunan pemasukan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

"PPN di 2019 ini minus 8,9 persen sementara periode yang sama 2018 tumbuh 15 persen," ujarnya dalam konferensi pers APBN KITa, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Menurut Robert, negatifnya pertumbuhan PPN disebabkan oleh kebijakan pengembalian restitusi yang dilakukan secara cepat.

Dari Januari- Maret 2019 kata dia, jumlah restitusi yang dibayarkan pemerintah mencapai Rp 50,56 triliun. Angka tersebut tumbuh 47,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalau.

Meski begitu, Robert masih optimis penerimaan pajak akan terus meningkat hingga akhir 2019. Sebab dengan kebijakan itu, penerimaan pajak secara netto tak akan berkurang besar hingga akhir 2019 nanti.

Adapun realisasi penerimaan negara mencapai Rp 350 triliun hingga Maret 2019, atau tumbuh 4,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu dari sisi pengeluaran, realisasi belanja negara mencapai Rp 452,1 hingga Maret 2019, atau melonjak 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi pembiayaan, realisasinya Rp 177 triliun. Dengan begitu APBN mengalamau defisit anggaran Rp 102 triliun hingga Maret 2019, atau 0,63 persen terhadap PDB. Adapun keseimbangan primer Rp 31,4 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com