Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bangun Ekonomi Syariah Tak Cukup Hanya Sediakan Jasa Keuangan Syariah..."

Kompas.com - 26/04/2019, 14:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Bappenas/Menteri Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, membangun ekonomi syariah di Indonesia tak cukup hanya melalui penyediaan jasa keuangan syariah semata.

"Kita sudah ada jasa keuangan syariah seperti bank syariah dan asuransi syariah. Tapi itu hanya instrumennya saja. Tidak cukup," ucap Bambang Brodjonegoro dalam acara Indonesia Islamic Ecomony Festival di Bandung, Jumat (26/4/2019).

Menurut Bambang, dalam membangun ekonomi syariah harus dibarengi dengan praktik ekonomi riil baik berupa penjualan barang maupun penyedia jasa syariah.

Apalagi sebut dia, saat ini Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak sehingga peluang menciptakan ekonomi syariah masih sangat besar.

Baca juga: Menko Darmin: Indonesia Potensial Jadi Pemain Kunci Ekonomi Syariah Global

"Peluang kita besar sekali. Indonesia merupakan negara muslim terbanyak dan ini masih menjadi peluang untuk membangun produsen ekonomi halal. Bila pembangunan ini sudah merata, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi produsen halal global," kata Bambang.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan Indonesia perlu lebih mengenal ekonomi syariah karena saat ini dunia sudah punya tujuan pembangunan bersama yang ditekankan kepada ekonomi berkelanjutan. Tujuan bersama ini selaras dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah yang mengedepankan ekonomi etis.

"Contoh sederhananya, kita mengonsumsi berbagai hal. Tapi sudahkan kita melakukan konsumsi secara etis? kalau makan jangan bersisa, kalau makan jangan dibuang-buang," kata Bambang.

"Sama seperti tren industri saat ini, sudah banyak industri yang melakukan program CSR yang mendaur ulang limbah sehingga tidak mubazir. Itu contoh simpel ajaran dengan SDGs," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com