BANDUNG, KOMPAS.com – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BJB menyepakati Yuddy Renaldi sebagai direktur utama Bank BJB.
Yuddy mengawali karirnya di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang kemudian merger menjadi Bank Mandiri pada 1999. Pada 2017 ia kemudian pindah ke BNI. Jabatan terakhir Yuddy adalah SEVP Remedial dan Recovery Bank BNI.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemilihan Yuddy berdasarkan hasil diskusinya beberapa kali dengan Otoritas Jasa Keuangan.
“Dirut dari luar, karena OJK memberikan masukan BJB harus naik kelas jadi bank buku IV,” ujar Ridwan seusai RUPST Bank BJB di Bandung, Selasa (30/4/2019).
Dari sekian banyak yang melamar, hanya Yuddy yang memiliki pengalaman di Mandiri dan BNI yang notabene kategori bank buku IV.
Pria yang akrab disapa Emil ini meyakini, dengan pengalaman Yuddy sebagai eksekutif di bank buku IV, BJB sebagai bank daerah, akan memiliki performa bank nasional.
“Saya cuma titipkan tiga nilai, profability, prodevelopment dan propoor. Pro development kembali jadi bank pembangunan, pro poor supaya mengutamakan UKM dan mereka yang membutuhkan,” imbuhnya.
Selain direktur utama, RUPST Bank BJB menyepakati pengisian dan penambahan jabatan direktur dan komisaris. Adapun susunan dewan komisaris dan direksi yang baru, yakni:
Susunan Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen: Farid Rahman
Komisaris : Muhadi
Komisaris: Eddy Iskandar Muda Nasution
Komisaris Independen: Yayat Sutaryat
Komisaris Independen: Fahlino F Sjuib
Susunan Direksi